Kenapa untuk senyum saja kau takut?, Kenapa memampang raut ketus saja kau gelisah?. Siapa yang membelenggu mu dari kebebasan dan kejujuran itu?.
Apakah gara-gara mata mereka yang tak jelas bentuk dan warna nya itu?
mengapa mata yang banyak itu kau pedulikan?
Apa kau takut keterasingan?
lagi pula aku belum pernah menemukan kabar kematian yang diakibatkannya
atau kau takut pada semacam kehampaan?Â
apa kau lupa bahwa kita berteman dengan dua hal itu sedari awal?
pertanyakan ulang takut mu yang berkedok pembenaranmu itu!
jika memang pilihanmu tetap seperti itu, silahkan. tak ada larangan. tapi setahuku tak ada manusia yang berharap dirinya dibelenggu.
dalam sejarah, manusia rela mati demi kebebasan.
Nilai, terbalut erat oleh kata "tergantung"