pada sematan yang terkabul takdir
kau banggakan hierarki melampaui kata takbir
tertanam kostum keintelektualan mutakhir
berujung penolakan tuk sejajar dengan orang orang fakir
Lantang berkumandang anti fasis
dessert mu perendahan martabat sang adik
begitulah kaum mahacekik
yang berlagak peduli pada masa paceklik
Bertopeng nasionalis
jalur kiri dijadikan sulam alis
memasang duafa layaknya sponshorship
merintis kaki, gapai karier berpuncak selebritis
sosial katrol adalah jalan ninjaku
agent of change adalah identitasku
*Intonasi orasi
sebenarnya aku tidak peduli dengan mata mata sembab masyarakat
kesedihan mereka adalah keuntungan
penderitaan mereka adalah kebahagiaan
ku gunakan metode silat dari Sun Tzu
untuk meraup keuntungan dari penderitaan
hahahahahaha
hahahahahaha
Kami Mahahaman bersumpah!
bertanah air satu, tanah air yang menghamba pada kepopuleran!
Kami Mahamerxis bersumpah!
berbangsa satu, bangsa yang hanya boleh gandrung oleh kelompok berkostum serupa!
Kami Mahakontrarian  bersumpah!
berbahasa satu, bahasa yang penuh oleh kemunafikan!
Mahameru SDW
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H