Mohon tunggu...
Mahameru Sdw
Mahameru Sdw Mohon Tunggu... Penulis - Cicurug, Sukabumi

Umur 20 tahun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merdeka Satu Hari

9 Agustus 2021   06:33 Diperbarui: 9 Agustus 2021   08:42 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

17 Agustus adalah hari dimana Indonesia dikatakan juga di yakini sudah merdeka, Kita menganggap telah sukses keluar dari zona keterjajahan yang membuat nelangsa nenek moyang kita terdahulu. pelaku penjajah adalah orang orang asing yang berupaya menguasai sumberdaya Indonesia secara sepihak. 

Aku punya cara pandang tersendiri dalam memaknai peristiwa kemerdekaan atau terbebasnya dari keterjajahan yang menimpa nenek moyang kita terdahulu.

Menurut ku nenek moyang kita sudah mengalami peristiwa kemerdekaan yang serupa secara berulang kali, berangkat dari penjajah eropa menuju kepada kemerdekaan yang di bantu oleh Belanda, namun mereka membantu tidak dengan keikhlasan mungkin konsep ikhlas belum ada dalam benak mereka sehingga yang terjadi hanyalah peralihan subyek penjajah saja, begitu pun seterusnya peralihan subyek pada Jepang.

Dan cara pemaknaan ini membuat ku bertanya-tanya tentang apakah Indonesia sudah benar benar merdeka?, Ataukah hanya mengalami peristiwa yang serupa yaitu peralihan subyek penjajah lama ke penjajah baru.

Aku beranjak pada formulir pendaftaran, mencari parameter yang tepat agar bisa di akui sebagai penjajah, apakah syarat primer agar bisa menjadi penjajah dinilai pada cangkang atau fisik saja? sehingga syarat mutlak agar bisa di sebut penjajah di haruskan orang asing yang menjadi pelaku, lalu mengapa harus orang asing yang menjadi syarat mutlak? apakah tuhan menciptakan manusia berbeda beda?, orang asing harus lah jahat sedangkan orang pribumi haruslah orang baik?, berarti Indonesia lah yang menjadi tokoh utama, dan orang asing menjadi tokoh jahat, begitu?. seberapa dekat dirimu dengan Tuhan?, hingga berani beraninya menyimpulkan golongan manusia segampang itu?.

Penilaian pada prilaku menurut ku lebih substantif untuk dijadikan acuan primer, sehingga akan timbul pada suatu kesimpulan bahwa siapapun yang memonopoli sendiri sumberdaya alam atau kekuasaan adalah penjajah, dan akan berujung pada siapapun orangnya, baik itu orang asing maupun pribumi jika berprilaku penjajah maka otomatis sudah menjadi penjajah yang sah.
pribumi adalah manusia, Belanda dan Jepang juga manusia, maka subyek utama dari penjajah adalah manusia, bukan ras, agama, warna kulit, bentuk rambut, bentuk hidung, dan semacamnya.

Bagiku sifat merdeka tidak tepat jika dipaksakan untuk statis, karena siapa tau sekali merdeka tetap merdeka nya hari ini berbeda pengertian dengan jaman dulu, siapa tau merdeka hari ini telah di spesialisasikan hanya berlaku untuk segelintir orang saja. maka aku lebih setuju pada kemerdekaan yang bersifat dinamis, sehingga kemerdekaan akan selalu berdialektika untuk mencapai kemerdekaan yang sebaik baiknya untuk seluruh masyarakat.

17 Agustus adalah hari dimana masyarakat melakukan kegiatan saling membahagiakan, semua kalangan, umur, golongan bersatu untuk mencapai kebahagiaan lewat permainan permainan lokal yang menggembirakan, ada yang balap karung, adu cepat makan kerupuk, panjat pinang dan semacam nya.

Perlombaan yang sebenarnya bukan secar primer tertuju pada pencapaian untuk mendapatkan hadiah dari panitia, melainkan kesatuan yang berhadiah kan tawa, saling lempar guyon ketika terpeleset saat balap karung, melakukan kecurangan kecurangan dalam permainan yang menghasilkan tawa.

Hari itu sangatlah indah bagiku, karena aku melihat manusia menjadi sama sama berjuang untuk mencapai kebahagiaan satu sama lain, tidak ada kegiatan saling mengeksploitasi atau kegiatan yang merugikan pihak lain selain dirinya.

Terimakasih tuhan karena sudah memberikan sedikit gambaran pada ku tentang kemerdekaan yang sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun