Mohon tunggu...
Putri
Putri Mohon Tunggu... -

Silence is golden............ (sometimes)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Untaian Rasa Buat Papaku Chris D.a

12 Oktober 2015   12:52 Diperbarui: 12 Oktober 2015   12:52 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Met siang Pa...........

Harusnya aku tulis untaian rasa ini 3 hari yang lalu, 9 Oktober 2015, saatnya ultah Papa. Tapi Papa tau kan waktu itu kita sibuk persiapin sesuatu yang Papa minta sendiri & aku wujudin dengan senang hati sebagai hadiah ultah dariku buat Papa. Aku tersenyum sepanjang hari itu tapi taukah Papa apa yang ada di baliknya? Mungkin gak bagus aku katakan saat itu karena bisa jadi bakal ngurangin senyum di wajah Papa. Tapi baiklah aku ungkapin sekarang.

Pa........
Sebetulnya aku ada di tengah kutub kutub yang saling berlawanan. Senang karena ternyata Papa gak pernah anggap pacar aku sebagai saingan tapi sebagai partner dalam menjaga aku. Sedih karena sebetulnya aku segitu takutnya kehilangan Papa. Bahagia karena Papa berbesar hati mau menitipkan aku pada dia yang Papa & aku sama-sama percayai. Gamang karena itu artinya saatnya sudah hampir tiba aku harus siap untuk mengepakkan sayapku dan terbang menjemput mimpiku sendiri. Yang paling besar adalah rasa takut kehilangan itu karena aku udah pernah ngerasain waktu aku kehilangan Papaku yang pertama. Aku berharap jangan ada kehilangan lagi. Papa tau lah maksudku.

Pa.........
Papa tau banyak mimpi yang selama ini mulai aku bangun & banyak harapan yang sudah aku semai. Semuanya aku ingin berujung pada helai-helai indah warna pelangi yang kita nantikan pada setiap ujung badai yang sudah kita tempuh. Taukah Papa bahwa kalimat yang Papa tuliskan dalam blog pribadi yang kita bangun bersama itu sungguh-sungguh berarti banyak buatku? “Putri & Papa, bertemu & bersatu dengan banyak alasan, bergandeng tangan menembus badai, bersama mencari sinar mentari & pelangi”. Semuanya itu membuatku merasa tetap jadi Papa’s little girl selamanya.

Pa.........
Semua mimpi & harapanku yang kelak jadi kenyataan semuanya akan aku persembahkan buat Papa. Jadi aku mohon Pa, tetaplah berjuang untuk memenangkan remisi & jadi survivor sejati. Aku tau Papa pejuang paling hebat & paling kuat di muka bumi ini (paling gak itu menurutku). Semua kebahagiaanku sekarang & nanti pasti gak ada artinya kalo Papa gak ikut melihat & menikmati.

Pa...........
Aku sengaja sisihin waktuku siang ini buat nulis untaian rasa ini walopun aku tau nggak ada artinya dibanding dengan waktu yang selama ini selalu Papa sisihin buat aku. Aku nggak selalu jadi anak yang manis. Sering juga aku segitu jahatnya karena marah pada Papa. Tapi tau gak sih Pa? Aku marah karena aku liat Papa terlalu memforsir diri. Ada yang bilang aku anak yang gak tau diri karena liat aku marah padamu. Aku terima cap itu Pa, cap yang paling hitam & gak beradab sekalipun, yang anggap aku gak bersukur udah dikasih Papa sebaik & seperfect Papa. Buat aku yang paling penting adalah Papa mengerti kenapa aku marah & Papa bisa lebih jaga diri Papa sendiri. Sakit banget Pa rasanya liat Papa tiap kali ambruk karena terlalu mikir pekerjaan & orang lain. Aku tau sebenernya Papa lebih sakit lagi. Tapi Papa adalah Papaku, yang selalu bangkit lagi dan mengirim senyum buat siapa saja yang butuh itu.

Pa..........
Seandainya gegara untaian rasa ini ada yang ngebully aku & bilang aku preman cengeng aku gak peduli. Buat aku yang penting Papa tau kayak apa sebenernya ketakutanku. Semoga gak jadi beban buat Papa. You’ll be the winner Pa. You’ll be the survivor! Itu janji Papa & aku pengen Papa pegang janji itu sampai nanti waktunya tiba game sialan itu berakhir.

Owyah, aku baik-baik aja di sini. Rumah kedua yang nyaman buatku walopun tempat paling nyaman tetap rumah yang selalu terbuka dan Papa sediakan buatku untuk pulang. Aku juga berharap Papa baik-baik saja. Sampe ketemu weekend ini. Jangan lupa peluk Mama buatku sepanjang malam ini. Aku gak bakalan ngintip & ganggu ko!

Encup muaaaaaaaaach.........
Your Nduk Ayu

 

IKUTI EVENT SURAT-MENYURAT DI SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun