Kata Orang Bijak, Pengalaman adalah guru yang baik, “Saya setuju dgn pendapat itu” Apapun bentuk pengalaman tersebut, Baik pengalaman yang Buruk, apalagi Pengalaman yang Menyenangkan, selalu bermanfaat bagi diri sendiri maupun untuk orang lain
Tadinya, Saya agak malas untuk mengurusnya sendiri, dan berniat untuk minta tolong saja kepada orang yang biasanya menjual jasa untuk menguruskan paspor
Setelah tanya sana dan sini, ternyata biaya pengurusan paspor tersebut jika melalui jasa pihak ketiga, sebesar Rp. 600 ribu, “lumayan mahal juga ya” utk ukuran kantong sekelas Sy
Adik Saya yang pernah mengurus paspor, memberi saran “Mas, sebaiknya mengurus sendiri saja deh, Biayanya paling banyak hanya setengahnya saja”
“It is a good idea” pikirku, Lagi pula pengalaman ini nantinya dapat ditulis di Blog, Sebagai panduan sederhana bagi teman atau keluarga yang lagi membutuhkan paspor untuk sesuatu keperluan keluar negeri
Kemungkinan terburuknya adalah, diperlukan waktu dan tenaga utk mengurusnya sendiri, karena harus bolak balik ke Kantor Imigrasi, “tidak masalah lah” pikirku, lagian Saya punya waktu luang
Hari pertama, Dgn menenteng sebuap map yang berisi persyaratan yg diperlukan seperti, KTP, Kartu Keluarga (asli) dan berikut Copynya, Saya berangkat menuju Kantor Imigrasi
Setelah bincang2 dgn Petugas Penerima tamu, kepada Saya diberikan selembar formulir utk diisi dgn data diri
Petugas tsb memberitahukan agar Saya membeli sebuah map (khusus) ke Koperasi Karyawan Imigrasi, seharga Rp.10 ribu, dan juga mengambil selembar formulir Surat pernyataan, yg nantinya setelah diisi, harus ditempeli dgn materai 6 ribu (formulir data diri, dan surat pernyataan, diberikan dgn gratis)