Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Belanja 10 Muharram di Makassar

16 Desember 2010   09:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:40 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1292492654161646978

Pasar Aeng di Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulsel, Kamis, 16 Desember 2010lebih cepat ramai dibanding hari-hari sebelumnya.Pasar rakyat yang hanya hidup dua kali seminggu -- setiap hari Senin dan Kamis, lokasinya tidak jauh dari gerbangperbatasan Kota Makassar dengan Kabupaten Takalar.

[caption id="attachment_80196" align="aligncenter" width="709" caption="Salah satu toko penjual peralatan rumah tangga di Jl.Bulukunyi Makassar tampak dijejali pengunjung pada 10 Muharram 1432 H/ Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

‘’Kami datang sejak subuh hari, karena hari ini 10 Muharram diperkirakan banyak pembeli terutama untuk bahan campuran pembuatan jepe,’’ jelas Daeng, penjual kelapa di pinggiran jalan masuk Pasar Aeng.

Jepe adalah sebutan orang Makassar terhadap penganan bubur. Ada tradisi masyarakat di daerah Kabupaten Takalar, pada setiap memasuki penghitungan penanggalan Islam, 10 Muharram setiap tahun, setiap rumah tangga membuat ‘Jepe Suro’ atau ‘Bubur Muharram’. Bagi keluarga yang mampu, biasanya membuat paling sedikit 3 hingga 7 macam sajian warna dan rasa ‘Jepe Suro’ .

Salah satu jenis Jepe Suro tersebut, dibuat dari bahan pacco (keladi) alias talas. Tak heran jika pada 10 Muharram 1432 H/16 Desember 2010, Pasar Aeng juga diwarnai dengan banyaknya penjual pacco (buah keladi mentah) – bahan makanan nonkolestrol yang kini banyak disenangi warga di Jepang karena mengandung zat anti kanker dan obat diabetes.

Jepe Suro ini dimaksudkan untuk dimakan menghidupkan suasana-ria 10 Muharram bagi semua anggota keluarga, serta juga dibagikan kepada tetangga, setelah dilakukan prosesi ‘baca-baca’ – berdoa meminta kemurahan rezekidariTuhan. Kebanyakan prosesi ‘baca-baca’ dilakukan dipimpin oleh Pa’baca – yaitu seseorang yang dianggap mempunyai pengetahuan keagamaan (Islam) yang lebih. Tapi, biasanya juga, ‘baca-baca’ dilakukan langsung oleh kepala keluarga pembuat hajatan.

Tradisi masyarakat dalam menyambut 10 Muharram serupa di Kabupaten Takalar tersebut, juga masih hidup dilakukan masyarakat hampir di semua kabupaten/kota di Provinsi Sulsel. Umumnya, prosesi menyediakan makanan berlebih untuk disantap-ria termasuk bersama tetangga dan kerabat pada 10 Muharram, diyakini dapat memudahkan turunnya rakhmat Tuhan, memberikan kemurahan rezeki melalui keberhasilan upaya-upaya yang dilakukan hingga kurun setahun mendatang.

Selain menyediakan penganan, pada 10 Muharram, toko-toko atau penjual barang peralatan rumah tangga terutama yang menjual peralatan dapur seperti panci, gayung air, ember, baskom, kompor, piring, gelas, sapu dan lain-lain akan selalu ramai dikunjungi terutama oleh ibu-ibu rumah tangga. Diantaranya, ada juga bapak-bapak, lho. Ada semacam spirit yang hidup, rezeki dapur akan melimpah dengan kehadiran peralatan baru yang dibeli saat sebelum masuk waktu Ashar pada 10 Muharram.

Tradisi belanja peralatan dapur 10 Muharram seperti itu, tak  hanya terjadi di daerah  yang masih bersifat urban, tapi juga selama ini tampak berlangsung di wilayah perkotaan. Sejak pagi hingga siang hari, 16 Desember 2010, pasar-pasar tradisional, sepertiPasar Terong, Pasar Daya, dan Pasar Pabaeng-baeng di Kota Makassar ramai didatangi warga terutama ibu-ibu pembeli peralatan rumah tangga. Juga sejumlah toko-toko penjual peralatan rumah tangga di Kota Makassar pun sepanjang pagi hingga siang hari tampak dijejali pembeli.

Mudah-mudahan dengan doa 10 Muharram 1432 H/16 Desember 2010 dari warga Sulsel khususnya, laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulsel yang kini telah melebihi 7 persen dapat mencapai angka 8 persen sebagaimana yang ditargetkan untuk tahun 2011 mendatang. Amin!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun