[caption id="attachment_354827" align="aligncenter" width="480" caption="Ibu Muliati Saiman, S.Si ketika melakukan tatap muka dan dialog dengan warga di salah satu desa di kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]
Keseharian gerak langkah ibu Muliati Saiman, S.Si di Sulawesi Tenggara di sudut manapundia berada seolah dipantau oleh warga masyarakat konstituennya.Hal tersebut terlihat dari antusiasme warga untuk datang menjumpai atau menemui langsung anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2014 – 2019 asal daerah pemilihan Sulawesi Tenggara ini apabila mengunjungi suatu tempat. Warga terlihat tak sungkan untuk menemui berbincang langsung atau berdiaog secara formal maupun kekeluargaan tentang berbagai hal.
Tiga orang pria berumur mengaku berasal dari Andoolo, kabupaten Konawe Selatan secara khusus datanghanya untuk berjabatan tangan dengan ibu Muliati Saiman dikediamannya, Ranomeeto, perbatasan kota Kendari dengankabupaten Konawe Selatan, Jumat lalu.
‘’Kamibertiga ada urusan di kota Kendari, mendengar kabar ada ibu di Ranomeeto, maka kami singgah karena sejak kampanye lalu tidak lagi pernah bertemu. Ibu, pribadinya sangat baik sekali,’’ jelas salah seorang dari mereka.
Pertama kali berkunjung untukmenemui warga ke sejumlah kabupaten dalam kegiatan reses sepanjang Desember 2014 – Januari 2015, setelah resmi dilantik menjadi anggota DPD RI dan tergabung di Komite III. Dari sejumlah pertemuan ribuan warga terlihat baru merasakan puas jika dapat berjabat tangan langsung dengan Ketua Yayasan Bina Bangsa yang mengelola sejumlah perguruan tinggi ilmu managemen dan teknologi komunikasi di kota Kendari tersebut ketika melakukan reses.
Dalam kesempatan berbincang dengan ibu Muliati Saiman (40), salah satu dari 4 senator terpilih dari daerah pemilihan provinsi Sulawesi Tenggara menyatakan, kegiatan menemui langsung konstituen melakukan Dengar Pendapat sangat diperlukan dengan tujuan lebih memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya membangun komunikasi terutama antara masyarakat dengan wakilnya khususnya di DPD dalam rangka penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Selain juga, katanya, bertujuan membangun komunikasi yang efektif dan berkesinambungan dengan masyarakat, pertemuan-pertemuan langsung yang dilakukan oleh anggota DPD dengan warga menjadiwadah yang baik dalam rangka menjaring dan menyerap aspirasi dari masyarakat terkait kegiatan pembangunan di daerah masing-masing.
Menurut Syamsul Bahri, S.Si, salah seorang Staf Ahli, bahwa jauh sebelum ibu Muliati Saiman memutuskan untuk berkiprah sebagai anggota DPD RI, sudah memiliki banyak jaringan konstituen terutama dari kalangan ibu-ibu pedesaan di berbagai kabupaten di provinsi Sultra, dan senantiasa dilakukan pertemuan-pertemuan secara periodik. Ibu Muliati dikatakan sebagai pribadi paling dermawan, setiap kali berkunjung di suatu tempat diminta atau tidak diminta selalu memberi bantuan berkaitan dengan kepentingan publik dengan menggunakan dana pribadi.
Saat melakukan kegiatan Dengar Pendapat dengan ratusan mahasiswa AMIK Yapenas plus diikuti unsur pimpinan, dosen dan BEM di aula Hotel Kubra kota Kendari, awal Maret 2015, ibu Muliati disambut dengan standing applaus karena secara spontan menyatakan menyediakan bantuan langsung dari dana pribadi berupa Bea Siswa kepada setiap mahasiswa kurang mampu yang berprestasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H