[caption id="attachment_309296" align="aligncenter" width="602" caption="Percik pikiran Prabowo tentang Pemimpin Negara/Foto: Mahaji Noesa"][/caption]
Ucapan tertulis dapat menjadi bukti akurat terhadap konsitensi atau pergeseran pikiran dan pandangan serta karakter dalam perjalanan hidup seseorang. Buku, salah satunya, merupakan media terbaik mengabadikan gagasan dan pemikiran.
Lebih dari sepuluh tahun lalu, Prabowo Subianto, putra Indonesia kelahiran Jakarta,17 Oktober 1951 yang kini menjadi calon presiden peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) RI periode 2014 - 2019 berpasangan dengan calon wakil presiden Hatta Rajasa, telah mengabadikan pandangannya tentang sejumlah kriteria yang diperlukan bagi pemimpin negara yang dinilai mampu membawa perubahan, kebangkitan dan membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dalam buku berjudul ''Bangkitlah Bangsaku Sejahteralah Rakyatku''.
Buku berformat 15 x 21 cm setebal 84 halaman yang disusun oleh alumni Akabri Darat Magelang (1974) dan mantan Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI (1998), saya temukan Minggu (01 Juni 2014) dalam susunan buku biorafi dan profil sejumlah tokoh,pahlawan dan pejuang saat merapikan rak buku. Buku tanpa referensi tersebut diterbitkan tahun 2003 sebagai bagian dari Visi - Misi Prabowo Subianto ketika mengikuti Konvensi Calon Presiden dari Partai Golkar untuk Calon Presiden 2004 - 2009.
Percik pikiran Prabowo tentang pemimpin negara seperti yang terabadikan sejak lebih sepuluh tahun lalu di buku tersebut, sebagian masih sering dipekikkan dalam ucapan dan penjelasan-penjelasan politiknya saat maju dalam Pilpres 2014 - 2019 yang akan dilaksanakan 9 Juli 2014.
Di setiap negara terutama di negara-negara yang kehidupan masyarakatnya belum tertata baik, menurut Prabowo, pemimpin dan kepemimpinannya merupakan faktor yang dominan dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan negara. Indonesia membutuhkan pemimpin yang taqwa, berkualitas, berwibawa, jujur, teguh dalam pendirian dan mampu bersikap tegas, memiliki wawasan yang luas, memiliki komitmen yang kuat, bertanggungjawab, konsekuen dan konsisten dalam ucapan, sikap dan perbuatan serta memiliki integritas moral dan berjiwa demokrat.
Pemimpin, katanya, juga harus memiliki kapasitas untuk mempersatukan segenap komponen bangsa, membangkitkan kembali kesadaran berbangsa dan bernegara serta kepercayaan diri warga bangsa, dan menggairahkan kembali semangat untuk bersama-sama mencurahkan segenap daya dan tenaga bagi kejayaan NKRI.
Sejak sepuluh tahun lalu Prabowo Subianto berpendapat, sedikitnya terdapat 7 kriteria bagi pemimpin negara untuk mampu membawa kebangkitan dan kesejahteraan rakyat, yaitu:
Pemimpin yang komitmennya kuat untuk bekerja keras bagi masa depan bangsa yang lebih baik, penuh harapan dan juga kepastian.
Pemimpin yang mampu membangkitkan kebersamaan, semangat kesatuan, semangat kekeluargaan dalam satu ideologi, dalam satu falsafah dan dalam satu negara Indonesia.
Pemimpin yang berani menegakkan keadilan sosial, keadilan hukum, keadilan dalam memeratakan kemakmuran dan kesejahteraan.
Pemimpin yang mampu menyatukan segenap elemen bangsa, mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan, mampu menjadikan Indonesia sebagai mitra dunia yang disegani.
Pemimpin yang mampu menjaga integritas bangsa dan negara Indonesia serta mampu membangun semangat patriotisme setiap warga negara untuk membela bangsa dan negaranya.