Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jumatan di Panggung Upacara Karebosi

11 Mei 2012   07:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum begitu banyak warga mengetahui, bahwa sejak awal tahun 2012, Panggung Upacara Lapangan Karebosi juga telah dijadikan sebagai lokasi pelaksanaan shalat Jumat bagi umat muslim di Kota Makassar. Suatu perkembangan baru fungsi lapangan milik Pemerintah Kota Makassar sejak direvitalisasi tahun 2007 kerjasama dengan investor PT.Tosan Permai Lestari.

[caption id="attachment_176564" align="aligncenter" width="640" caption="Panggung Upacara Lapangan Karebosi di Kota Metropolitan Makassar kini dijadikan lokasi Shalat Jumat/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

Disebut sebagai perkembangan baru, lantaran sebelum direvitalisasi, alun-alun seluas 11 ha di pusat Kota Makassar tersebut, bagi umat muslim sebelumnya hanya dimanfaatkan untuk kegiatan religi sebanyak dua kali setiap tahun, yaitu saat pelaksanaan ibadah Shalat Idul Fitri dan Idul Adha.

Lagipula, ketika perusahaan milik Hasan Basri (Bang Hasan) memenangkan tender dan melakukan kerjasama revitalisasi Lapangan Karebosi dengan Pemkot Makassar, tak ada rancangan kerja sama menjadikan Lapangan Karebosi sebagai lokasi pelaksanaan shalat Jumat. Yang ada adalah pembangunan sebuah masjid untuk keperluan shalat wajib lima waktu bagi karyawan dan pengunjung muslim di Karebosi Link.

Namun atas permintaan pengunjung kepada pengurus masjid berkapasitas 500-an jamaah yang kemudian diberi nama masjid ‘Nurul Baroqah’ berinisiatif – setelah atas ijin pengelola, untuk memanfaatkan Panggung Upacara Lapangan Karebosi sebagai tempat pelaksanaan Shalat Jumat.

Pelaksanaan Jumatan di Panggung Upacara yang berkapasitas tampung 5.000 orang tersebut, selalu membludak dengan jamaah yang tak hanya sebatas pedagang, karyawan dan pengunjung mall Karebosi Link. Akan tetapi senantiasa dipadati jamaah Jumat yang juga berasal dari para karyawan berbagai perkantoran dan pusat kegiatan bisnis yang ada di sekitar Lapangan Karebosi.

Panggung Upacara Lapangan Karebosi berkonstruksi atap modern berbentuk parasut merupakan salah satu fasilitas yang dibangun di atas areal seluas 2,9 ha yang merupakan atap gedung atau top floor dari Karebosi Link – mall bawah tanah. Dibangun sebagai salah satu diktum kerjasama sewa pakai Lapangan Karebosi.antara Pemkot Makassar dengan PT. Tosan Permai Lestari.

[caption id="attachment_176565" align="aligncenter" width="640" caption="Sebelum Jumatan, jamaah berwudhu di taman top floor Karebosi Link, Makassar/Ft: Mahaji Noesa "]

13367230132013690067
13367230132013690067
[/caption]

Top floor (Lantai atap) Karebosi Link dibuat lebih tinggi. Bervariasi 50 cm hingga 1 meter dari permukaan 3 buah lapangan sepakbola di sisi selatannya yang juga telah ditinggikan sekitar 80 cm dari permukaan jalan sekelilingnya. Dengan begitu, dari toop floor tersebut dapat dinikmati view sekeliling Lapangan Karebosi tanpa terganggu kebisingan arus lalu-lintas kota di empat jalan utama berating padat yang mengelilingi lapangan tersebut.

Dengan adanya perbedaan ketinggaan tersebut, top floor mall Karebosi Link juga menjadi aman tak berisik serta sejuk dijadikan sebagai lapangan upacara, tribun defile, area senam, lapangan skateboard, rollerskate, sepeda, softball, serta untuk pendaratan helikopter (helipad). Bahkan pembuatan sebuah lapangan rumput yang ditata sebagai sebuah taman indah di sisi barat top floor, tidak mengesankan jika di lantai bawah terdapat kegiatan mall yang kini dikunjungi ratusan ribu orang setiap harinya.

Salah satu alasan kontra yang mencuat ketika akan dilakukan Revitalisasi Lapangan Karebosi tahun 2007, bahwa alun-alun kota ini akan kehilangan salah satu fungsinya sebagai lokasi lapangan besar tempat umat Islam di Kota Makassar melaksanakan kegiatan Shalat Idul Fitri maupun Idul Adha setiap tahun. Ternyata, setelah revitalisasi fungsi-fungsi religi lapangan ini justru bertambah dalam suasana lokasi beribadah yang makin aman dan nyaman.

Lapangan Upacara serta Panggung Upacara Lapangan Karebosi sekarang selain telah dimanfaatkan sebagai lokasi Shalat Jumat, juga diminati sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan religi lainnya berupa pelaksanaan peringatan Hari-hari raya Islam maupun kegiatan berupa zikir akbar yang melibatkan massa yang banyak.

‘’Alhamdulillah, setelah revitalisasi ternyata Lapangan Karebosi makin mantap sebagai ikon Kota Makassar. Di Lapangan Karebosi inilah mall bawah tanah pertama dikembangkan di Indonesia. Fungsi Lapangan Karebosi berkaitan dengan hal yang bersifat religius pun makin meningkat dengan suasana yang lebih aman dan nyaman,’’ komentar Abd. Rahman (42 th), salah seorang karyawan swasta yang berkantor di Jl. Bulusaraung usai mengikuti Shalat Jumat di Panggung Upacara Lapangan Karebosi.

Kehadiran Karebosi Baru (The New Karebosi) pascarevitalisasi, telah terbukti tak hanya lebih memantapkan eksistensi alun-alun Kota Makassar sebagai ikon yang tetap patut dibanggakan dalam suasana kekinian. Kehadiran mall bawah tanah pertama di Indonesia di areal Lapangan Karebosi, juga telah merangsang pengembangan dan denyut pertumbuhan kawasan sekelilingnya menjadi kawasan metropolitan. Lihat saja, menyusul pelaksanaan revitalisasi, di arah timur Lapangan Karebosi lantas dibangun Menara Bosowa 23 lantai.

Saat duduk menanti masuknya waktu Jumat di Panggung Upacara Lapangan Karebosi, jika jamaah menolehkan pandangan ke arah selatan dapat menyaksikan pucuk-pucuk pohon yang menghijau mengelilingi tepian tiga lapangan sepak bola yang telah direvitalisasi. Jalanan lingkar yang ditata apik mengelilingi ketiga lapangan tersebut kini sudah menjadi salah satu pilihan warga Kota Makassar setiap pagi dan sore hari untuk melakukan jogging atau relaksasi.

Dari pucuk-pucuk hijau pepohonan yang mengelilingi arah selatan Lapangan Karebosi, terlihat megahnya puncak Monumen Mandala yang menjulang setinggi 62 meter. Gedung Bank Mandiri, Gedung Hotel Singgasana dan Hotel Aston. Sedangkan melalui celah batang dan dahan Pohon Beringin Tua yang tetap dipelihara di pojok barat Lapangan Karebosi terlihat betapa anggunnya puncak gedung Manara Balai Kota Makassar yang baru saja dibangun 11 lantai di sisi gedung lama peninggalan Belanda.

Dari Panggung Upacara Lapangan Karebosi dapat dilihat pucuk menara Gereja Katedral yang didirikan tahun 1898 persis di ujung Jalan Kartini, sekarang bersisian dengan Perguruan Islam Athira milik mantan Wakil Presdien H.M.Yusuf Kalla. Termasuk puncak menara Gereja Imamnuel di Jalan Balaikota yang kesemuanya sudah tampak mengecil dibandingkan dengan bangunan-bangunan baru menjulang langit yang tumbuh di sekeliling Lapangan Karebosi.

Sebagai Landmark Kota Makassar sejak masa silam, pascarevitalisi Lapangan Kareboasi tidak lagi menjadi lapangan yang digenangiair di musim penghujan. Pengembangan sistem parkir bawah tanah yang dilakukan di area bawah tanah mall Karebosi Link bisa menjadi acuan pengembangan lahan-lahan parkir yang kini menjadi problem bagi Pemerintah Kota Makassar, terutama dalam kaitan penataan perparkiran yang tidak mengganggu arus lalu-lintas kendaraan yang kian hari memadati ibukota Provinsi Sulawesi Selatan ini.

Bahkan terowongan yang dibangun menghubungkan mall Karebosi Link memotong di bawah Jl.A.Yani ke lahan parkir bawah tanah pusat perdagangan Makassar Trading Centre (MTC) yang berlokasi di utara Lapangan Karebosi. Demikian juga dengan terowongan bawah tanah yang saat ini sedang dibangun dari areal parkir bawah tanah MTC melintas di bawah Jl. H.O.S. Cokroaminoto menuju lokasi hotel berbintang yang sedang dibangun di utara Lapangan Karebosi, sekaligus merupakan model pertama pembangunan jalan bawah tanah di Makassar menghubungkan antara pusat perdagangan yang sibuk.

Kehadiran The New Karebosi melalui kerjasama revitalisasi dengan investor PT.Tosan Permai Lestari dalam masa kontrak sewa pakai lahan selama 30 tahun, kini harus diakui justru menghadirkan ikon baru bagi Kota ‘Metropolitan’ Makassar dengan tetap memantapkan fungsi-fungsi lama -- sebagai lapangan upacara,lapangan olahraga, lapangan peribadatan, dan tempat relaksasi.

‘’Haayyalasshalat…..Haayyalasshalat…..’’

”Sudah masuk waktu Shalat…..!” Panggilan muazim seperti itu kini sudah terdengar dari Panggung Upacara Lapangan Karebosi Kota Makassar pada setiap Hari Jumat.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun