[caption id="attachment_344888" align="aligncenter" width="560" caption="Hotel Kendari Beach dilihat di lajur utara jalan Kendari Beach/Ft: Mahaji Noesa"]Pembangunan Hotel Kendari Beach dengan latar keindahan Teluk Kendari puluhan tahun belum rampung-rampung/Ft: Mahaji Noesa
Nama Kendari Beach sangat popular di kota Kendari. Hampir semua warga di ibukota provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengetahui jika Kendari Beach adalah sebutan penggalan pantaisepanjang lebih kurang 2 kmdi lintasanjalan bypass tepian utara Teluk Kendari.Tepatnya berada di kelurahan Tipulu kecamatan Kendari Barat.
Lokasi pantai yang ditandai dengan jalanan 4 lajur ini terdapat taman kota yang dibangun oleh Pemkot Kendari sebagai salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sebuah kolam rekreasi yang pernah ada di tengah taman Kendari Beach kini telah ditimbun menjadikan area taman kian luas. Pemkot pun telah menata lanskap tata ruangnya lebih apik dengan ciri tanaman hias pohon jenis palm dan kembang kertas warna merah dan pink.
Pantai ini konon dibangun dan dikenalkan sebagai ruang publik sejak tahun 60-an saat Edi Sabara (alm) menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara. Belakangan menjadi lebih terkenal lantaran disinilah lokasi pantai pertama di kota Kendari dijadikan sebagai pusat penjualan berbagai jenis kuliner di malam hari. Dari lokasi ini pula pertama kali tersedia kios dan café kaki-lima yang diijinkan menyajikan hiburan karaoke, kemudian kini berkembang di sepanjang sekitar 6 km lintasan jalan bypass tepi Teluk Kendari khusus di malam hari.
[caption id="attachment_344892" align="aligncenter" width="560" caption="Sebagian dari taman RTH Pantai Kendari Beach dengan latar hotel yang puluhan tahun pembangunannya tak pernah rampung/Ft: Mahaji Noesa"]
Sejumlah kios dan café karaoke kaki-lima di Kendari Beach juga menyediakan wanita-wanita pelayan penuntun bernyanyi seperti yang terdapat di rumah-rumah hiburan karaoke eksekutif yang banyak terbuka malam hari sepanjang bypass kota Kendari.
Lokasi pantai Kendari Beach menjadi salah satu ikon kota Kendari lantaran disinilah juga pertama kali dicanangkan pembangunan hotel refresentatif di kota Kendari oleh Pemerintah Provinsi Sultra diberi nama Hotel Kendari Beach. Hotel tersebut menempati bukit sebelah utara pantai Kendari Beach. Ikon kota Kendari ini kian menguat karena sudah lebih tiga puluh tahun dibangun hingga sekarang Hotel Kendari Beach belum juga rampung.
‘’Perasaan sejak saya sekolah di SMP tahun 1978 hotel Kendari Beach sudah dibangun,’’ kenang seorang wiraswasta sekitar kelurahan Benubenua kecamatan Kendari yang berbatasan dengan lokasi Kendari Beach.
[caption id="attachment_344891" align="aligncenter" width="560" caption="Pengurugan lokasi bukit sekitar hotel Kendari Beach/Ft: Mahaji Noesa"]
Jika berkunjungke kota Kendari di awal tahun 2015 sekarang, anda masih akan menyaksikan bangunan 5 lantai Hotel Kendari Beach yang belum rampung berwarna gosong terkesan berantakan bagai sebuah bangunan di bekas wilayah perang. Sekarang terlihat ada kegiatan pengurugan mengacak-acak lokasi perbukitan sekeliling Hotel Kendari Beach. Beberapa waktu belakangan apabila hujan deras turun, tanah-tanah kuning dari pengurugan bukit sekeliling Hotel Kendari Beach mengalir turun melicinkan jalanan di lajur utara Kendari Beach.
Sebagian besar warga kota Kendari mengetahui jika Hotel Kendari Beach milik Pemprov Sultra sekarang sudah beralih ke pihak Artha Graha Group (AGG) kepunyaan pengusaha Tomy Winata.
Tahun 2004 dalam masa kepemimpinan Gubernur Sultra Ali Mazie, pernah disebut-sebut pihak AGG akan mengambil alih penanganan pembangunan Hotel Kendari Beach untuk dijadikan sebagai hotel bertaraf internasional. Nyatanya Hotel Kendari Beach sampai memasuki tahun 2015 kondisinya masihseperti puluhan tahun lalu berupa hotel yang belum kunjung rampung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H