[caption id="attachment_187775" align="aligncenter" width="384" caption="Ishak Suruaji penemu dan pemegang Hak Paten konstruksi bawah air/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]
Menikmati sensasi keindahan beragam jenis ikan berenang di bawah laut langsung dari kamar tidur, hanya boleh terjadi dari kamar-kamar hotel bawah air (The Underwater Hotel Room).
Hanya di Thai Muang Beach, Phuket, Thailand. pernah diperoleh kesempatan eksklusif menikmati langsung alam bawah laut seperti itu tanpa harus menggunakan peralatan selam. Penghuni kamar hotel melalui jendela-jendela yang menggunakan kaca agrilite glass dapat melihat kehidupan langsung alam bawah laut dari kamar pembaringannya sekalipun. Sayangnya, lokasi di pantai Phuket tersebut ikut hancur saat terjadi gelombang dahsyat Tsunami Aceh beberapa tahun lalu.
Hancurnya hotel bawah air di Thailand yang merupakan satu-satunya yang ada di dunia, ikut meluluhlantakkan perasaan Ishak Suruaji. Betapa tidak, putra Indonesia kelahiran Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia inilah merupakan penemu sekaligus pemegang Hak Paten Konstruksi Hotel Bawah Air tersebut.
Namun dalam melangkah ke usianya 70 tahun sekarang, Ketua Yayasan Isiarta Trans Umat (Ya.I.T.U) Jakarta yang pernah menimba ilmu di jurusan arsitektur Universitas Hasanuddin dan Fakultas Teknik Sipil UKI Paulus Makassar, kini merasa lega lantaran masih datang tawaran untuk menggunakan temuan konstruksi hunian bawah air tersebut.
Menurut Ishak Suruaji, saat ini sejumlah kerabat pengusahanya di RRC menyatakan minat menggunakan hak ciptanya untuk membangun hotel bawah laut di Pulau Hai Nang di wilayah bagian selatan Cina. Juga tawaran yang sama datang dari wilayah Provinsi Shan Tong untuk membangun kamar-kamar hotel bawah air di Teluk Tsing Tao.
[caption id="attachment_187776" align="aligncenter" width="384" caption="Suasana kamar bawah air The Underwater Hotel/Ft:repro-dok. Ishak "]
Rencananya, akhir Juli 2012 ini Ishak akan berangkat ke Beijing guna melakukan presentasi serta konsultasi teknis dengan pihak yang akan menggunakan Hak Cipta Konstruksi Bawah Air tersebut.
''Mudah-mudahan dalam pertemuan ini ada pembicaraan lebih lanjut untuk segera ditindaklanjuti dengan Memorandum of Understanding mengenai penggunaan Hak Cipta tersebut. Dalam hal ini saya tidak mengejar materi. Jika ada royalti untuk saya dari penggunaan hak cipta tersebut, akan saya kembalikan sebagai saham. Yang utama, temuan konstruksi bawah air temuan putra Indonesia ini mereka mau gunakan,'' katanya.
Dari segi penjelasan pertanggungjawaban teknis di Beijing, menurut Ishak Suruaji, dia nantinya akan didampingi tenaga ahli dari Yayasan Isiarta Trans Umat. Masing-masing, Prof.Ir.Herman Wahyudi (Guru Besar ITS), Prof.Wegie Ruslan (Guru Besar Universitas Atmajaya), dan Kun Sudarsono (Ahli Karang Laut).