Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Akan Dibersihkan Bom di Jalur Jembatan Bahteramas

24 Februari 2015   06:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:37 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_352678" align="aligncenter" width="480" caption="Kabid Jembatan dan rombongan dari Kementerian PU ketika meninjau lokasi pembangunan Jembatan Bahteramas di Kota Lama Kendari, Senin (23/2/2015)/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

Kementerian PU akan menjalin kerjasama dengan TNI-AL untuk melakukan pembersihan terhadap kemungkinan masih adanya sisa-sisa bom atau bahan ranjau yang penah ditebar di Teluk Kendari dalam masa Perang Dunia II, sebelum dimulainya pembangunan Jembatan Bahteramas. Hal ini diungkapkan oleh Kabid Jembatan Kementerian PU, Irwan Sarkasi saat meninjau lokasi pembuatan Jembatan Bahteramas di bekas ruko Kota Lama Kendari yang telah dibongkar, Senin (23/2/2015) sore.

Upaya perbersihan tersebut, katanya, dimaksudkan agar pekerjaan pembuatan sejumlah konstruksi tiang atau kaki Jembatan Bahteramas yang juga akan mencengkram di dasar Teluk Kendari dapat dilaksanakan dengan aman.

Tentara Jepang dalam masa Perang Dunia II (1942 – 1945) pernah menjadikan perairan Teluk Kendari sebagai jalur laut penopang logistik terhadap basecamp armada udara untuk penyerangan ke wilayah Pasifik yang berpangkalan di lapangan terbang Kendari II yang sekarang menjadi bandara Haluoleo, sekitar 30 km dari kota Kendari, ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara.

[caption id="attachment_352681" align="aligncenter" width="480" caption="Ruko di samping taman Kota Lama Kendari sebelum dibongkar/Ft: Mahaji Noesa"]

14247086391510605609
14247086391510605609
[/caption]

[caption id="attachment_352682" align="aligncenter" width="480" caption="Suasana lengang samping taman Kota Lama Kendari setelah ruko-ruko dibongkar untuk pembangunan Jembatan Bahteramas. Tampak paal titik Kilometer Nol Kota Kendari di ujung pagar taman/Ft: Mahaji Noesa "]

1424708763614742132
1424708763614742132
[/caption]

Masa Perang Dunia II Teluk Kendari di kawal puluhan bungker pertahanan tentara Jepang. Sepeninggal pasukan Jepang yang takluk atas tentara sekutu, setelah Hirosima dan Nagasaki dibumihangguskan dengan bom atom, ditemukan banyak bom-bom berkulit baja berukuran besar sepanjang lebih satu meter dengan diameter sampai sepelukan orang dewasa bertebaran di perairan Teluk Kendari. Kemungkinan dipasang sebagai ranjau untuk menghacurkan armada laut musuh apabila kemudianmasuk Teluk Kendari.

Setelah kemerdekaan, menurut cerita sejumlah orang tua di pesisir Teluk Kendari, banyak nelayan secara sembunyi-sembunyi melakukan penyelaman mengambil bom di dasar perairan Teluk Kendari kemudian mengeluarkan isinya dijadikan amunisi bom ikan. Tidak sedikit nelayan menjadi korban secara sadis lantaran bom meledak tatkala akan mengorek isi bom.

Banyaknya bom peninggalan masa Perang Dunia II di Teluk Kendari, taman di Kota Lama Kendari yang juga akan tergusur sebagai bagian dari lokasi pembangunan Jembatan Bahteramas, dahulu pernah berpagar puluhan kulit bom berukuran besar. Ketika itu, katanya, di tenggah taman dibangun sebuah tugu Peristiwa Korban 40.000 Jiwa Sulawesi Selatan dan Tenggara.

[caption id="attachment_352684" align="aligncenter" width="480" caption="Tampak Kepala Dinas PU Provinsi Sultra Laode Muh Zaidin memandu peninjauan lokasi pembangunan Jembatan Bahteramas/Ft:Mahaji Noesa"]

14247090091736323053
14247090091736323053
[/caption]

Dengan peralatan canggih menggunakan sonar, menurut Irwan Sarkasi, bom atau bahan peledak yang tertanam dalam sekalipun di dasar laut akan dapat terditeksi untuk dibersihkan atau diamankan. Beberapa bom peninggalan Perang Dunia II sempat diamankan ketika beberapa tahun lalu dilakukan pengerukan sekitar muara Teluk Kendari. Beberapa pihak mencatat kedalaman perairan Teluk Kendari sekarang antara 0 hingga 23 meter.

Jembatan Banteramas yang akan dibangun sepanjang 1,3 kilometer melintas Teluk Kendari – dari Kota Lama (bagian utara teluk) ke Lapulu (bagian selatan teluk), memotong setinggi 25 meter dari permukaan air tertinggi di jalur pelayaran masuk keluar kapal-kapal di Pelabuhan Nusantara dan Pelabuhan Perikanan Samudera di Teluk Kendari. Kapal-kapal penumpang, barang dan petikemas nantinya akan lalu-lalang di bawah Jembatan Bahteramas.

Saat Kabid Jembatan Kementerian PU bersama rombongan meninjau lokasi pembangunan Jembatan Bahteramas di Kota Lama Kendari, puluhan ruko yang belum digusur di Kota Lama memasang spanduk yang intinya menyatakan menolak penggusuran Kota Lama sebagai ikon Kota Kendari. Spanduk senada yang dibuat mengatasnamakan Komunitas Warga Kota Lama dan LBH Kendari tersebut mulanya hanya satu yang terpampang setelah dilakukan perombakan terhadap lebih dari 30 ruko yang pemiliknya menerima ganti rugi yang disediakan Tim Pembebasan Lahan dan Bangunan Lokasi Jembatan Bahteramas.

[caption id="attachment_352685" align="aligncenter" width="480" caption="Inilah spanduk pertama menolak penggusuran Kota Lama Kendari/Ft:Mahaji Noesa"]

14247092091049480187
14247092091049480187
[/caption]

[caption id="attachment_352686" align="aligncenter" width="480" caption="Ruko-ruko yang belum digusur di Kota Lama Kendari saat ini ramai-ramai memasang spanduk penolakan penggusuran/Ft: Mahaji Noesa"]

1424709344258831114
1424709344258831114
[/caption]

Sekarang masih lebih 50 banggunan ruko di Kota Lama Kendari yang harus dibongkar untuk kepentingan pembangunan Jembatan Bahteramas, namun penguninya masih bertahan tidak hendak pindah dengan tidak mau menerima ganti rugi yang disediakan tim dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang jadi motor utama pembangunan jembatan tersebut.

Pemilik ruko-ruko yang menolak pembongkaran seperti juga pemilik ruko-ruko yang telah menerima pembongkaran, mayoritas beretnik Tionghoa. Lampion-lampion perayaan Imlek tampak masih menggantung di dekat spanduk-spanduk penolakan terhadap pembongkaran Kota Lama Kendari.

Jembatan Bahteramas yang akan dibuat selebar 22 meter dengan 2 jalur tebagi 4 lajur, pembangunan konstruksinya direncanakan sudah dapat dimulai Juni 2015. ‘’Saya kira tidak ada hambatan untuk membangun Jembatan Bahteramas di Teluk Kendari. Anggarannya tersedia, cukup lumayan banyak. Sekarang kita berupaya mencari pemborong yang benar-benar kualifait untuk dapat mengerjakan jembatan ini,’’ jelas Irwan Sarkasi. Hingga rampung diperkirakan Jembatan Bahteramas akan membutuhkan dana lebih dari Rp 600 miliar.

Kepala Dinas PU Provinsi Sulawesi Tenggara Laode Muh Zaidin yang memandu kunjungan tampak senyum-senyum mendengar penjelasan Irwan Sarkasi tersebut. ‘’Dengar itu, itulah penjelasan langsung mengenai kepastian pembangunan Jembatan Bahteramas,’’ katanya kepada sejumlah wartawan yang ikut menyaksikan peninjauan lapangan, Senin (23/2/2015) sore di Kota Lama Kendari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun