Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ajak Perempuan Tegakkan Akhlak Bangsa

25 Juli 2011   03:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:24 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13115637071102395089

Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim, sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Dalam ajaran Islam ada menyatakan Negara rusak jika perempuannya rusak, apakah dengan maraknya korupsi di Indonesia saat ini dapat menjadi petunjuk kondisi perempuan Indonesia rusak?

[caption id="attachment_121094" align="aligncenter" width="672" caption="Acara Gerakan Nasional Tadabur Al Qur'an oleh AQL di Wisma Kalla Makassar (Ahad, 24 Juli 2011)/FT; Mahaji Noesa"][/caption]

Pertanyaan tersebut secara gamblang dilontarkan Pimpinan Pesantren Putri IMMIM Sulsel, Ustadzah DR.Hj. Amrah Kasim, MA ketika tampil berbicara di acara Gerakan Nasional Tadabur Al Qur'an yang dilaksanakan oleh Ar-Rahman Qur'anic Learning Centre (AQL) Cabang Sulawesi Selatan, bertempat di Saoraja Ball Room, Lantai 2, Wisma Kalla Kota Makassar, Ahad, 24 Juli 2011. Berbicara dengan tema 'Peranan Perempuan dalam Mendukung Pembangunan Moral Bangsa', dosen pascasarjana di Universitas Negeri Makassar (UNM) ini menyatakan, perempuan memiliki sifat kemandirian yang cukup tinggi dalam kehidupan ini. Contoh-contohnya cukup banyak telah diperlihatkan sejak kehidupan umat-umat terdahulu. Seperti diperlihatkan oleh istri Firaun yang sampai akhir hayatnya pun tak mau mengikuti jalan yang dipilih suaminya yang memproklamirkan diri sebagai raja berkuasa sebagai Tuhan. ''Ya Allah, bangunkan aku rumah di sorga, doa istri Firaun. Bukan minta harta kekayaan dari kehebatan kekuasaan suaminya,'' katanya. Tapi, mampukah kita, ibu-ibu sekarang menyatakan no way terhadap setiap pemberian uang atau barang yang tidak diketahui asal muasalnya ataukah jelas bersumber dari perbuatan korupsi dari sang suami? Pertanyaan yang kemudian dilontarkan oleh Ustadzah Hj. Amrah Kasim membuat hening ratusan peserta acara AQL yang didominasi ibu-ibu dari berbagai Majelis Taklim di Kota Makassar. Termasuk dihadiri ibu-ibu dari Forum Kajian Cinta Al-Qur'an yang dipimpin langsung oleh Ketuanya, Hj.Majda Agus Arifin Nu'man (Istri Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan). Dari kajian panjang yang sudah dilakukan, urainya, perempuan mempunyai dua peran, yaitu peran publik dan peran domestik. Namun Islam memberikan penekanan besar terhadap peran domestik atau dalam lingkup keluarga. Ajaran Islam menekankan pembentukan karakter akhlak manusia melalui lembaga keluarga. Untuk membentuk karakter generasi manusia Indonesia yang cerdas dan berakhlak baik, paling cepat jika dilakukan melalui lembaga-lembaga keluarga. ''Jika berharap dilakukan secara formil oleh Negara akan memakan waktu cukup lama. Banyak waktu yang dihabiskan hanya untuk melakukan kajian, seminar, diskusi, dan penelitian hanya untuk menemukan metode. Belum lagi untuk implementasinya,'' katanya. Pembentukan karakter generasi cerdas dan berakhlak melalui lembaga keluarga, disebutkan, peran perempuan atau ibu-ibu sangat menentukan. Lantaran itu, ibu harusnya dapat menjadikan dirinya sebagai guru dan pendidik yang baik dalam keluarga. Karena itu pula, dalam hal ini perempuan atau ibu-ibu dianjurkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. ''Bagaimana ibu-ibu bisa mengharapkan perubahan, misalnya agar anaknya bisa cerdas membaca dan memahami kandungan isi Al Qur'an, jika dia sendiri justru tidak tahu baca Al- Qur'an,'' ujar Hj. Amrah Kasim mencontohkan. Dia menyatakan sependapat dengan saran seorang peserta acara Gerakan Nasional Tadabur Al-Qur'an oleh AQL di Wisma Kalla Makassar (Ahad, 24 Juli 2011) yang mengusung tema 'Ramadhan Bulan Al Qur'an Momentum Membangun Moral Bangsa. ''Seharusnya, temanya bukan Membangun Moral tapi Membangun Akhlak bangsa. Moral saat ini banyak ditunjukkan dengan kepalsuan, tindakan terlihat baik tapi kenyataan prilakunya buruk. Tapi jika membangun akhlak itu sejatinya menyangkut karakter, seperti membangun serta menanamkan sifat jujur dan adil dalam diri setiap orang,'' jelasnya. Tingginya sifat kemandirian yang terdapat dalam diri perempuan, sebutnya, maka lembaga keluarga amat tepat dijadikan sebagai tempat pendidikan maupun pembentukan karakter manusia yang cerdas dan berakhlak. Jika saat ini penduduk Indonesia yang mayoritas muslim tapi korupsi juga tetap merajalela. Sebenarnya, sebutnya, hal sudah itu digambarkan dalam Al Qur'an, bahwa ahli neraka nantinya juga ada dari kalangan ulama yang dalam dirinya diliputi kedengkian, penguasa yang sewenang-wenang, orang-orang kaya yang sombong, dan rakyat biasa yang karena kebodohannya mau saja ikut melakukan hal-hal yang sesungguhnya merusak akhlak. ''Banyak terjadi korupsi karena di semua lapisan terjadi kerusakan akhlak,'' tandasnya. Acara AQL di Wisma Kalla Makassar tersebut, didahului dengan sajian materi yang disampaikan oleh Pimpinan Ar-Rahman Pusat Jakarta, Ust. Bachtiar Nasir, Lc,MM dengan judul 'Membangun Moral masyarakat secara Menyeluruh sesuai dengan Al Qur'an'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun