Tiga patung tarso (patung kepala) pahlawan dan tokoh legenda Sulsel yang digusur tahun 2018 dari Pelataran Metro Anjungan Losari kota Makassar, kini muncul kembali di pelataran ujung selatan Anjungan Losari.
''Eee....adami lagi dibuat patungnya Datumuseng,'' ujar spontan seorang ibu tatkala Minggu (21/2/2021) pagi bersama sejumlah tetangganya berjalan santai di pelataran arah selatan Anjungan Losari.
Di bawah udara mendung Minggu pagi itu, sejumlah emak-emak berkostum sport tersebut terlihat mendekat pagar penghalang area tempat patung tarso Datumuseng sedang dibuat.
''Ini pacarnya,'' teriak seorang emak sembari menunjuk ke arah dudukan patung tarso Maipa Deapati tidak jauh dari patung tarso Datumuseng. Maipa Deapati merupakan satu-satunya wanita yang dibuatkan patung tarsonya dari sebanyak 20 patung tarso di Pelataran Metro Anjungan Losari.
Kedua sosok, Datumuseng dan Maipa Deapati merupakan sepasang kekasih. Ceritanya melegenda di Sulsel sejak masa kerajaan. Kisah percintaan antara Datumuseng asal Sulsel dengan Maipa Deapati putri bangsawan Sumbawa berakhir tragis. Maipa memilih menghabisi nyawanya sendiri dengan sebilah badik lantaran tak mau dijamah lelaki lain setelah dipisah dari Datumuseng, kekasihnya.
Arah timur Anjungan Losari hingga saat ini terdapat dua ruas jalan, masing-masing diberi nama Jl Datumuseng dan Jl Maipa Deapati. Di Jl Datu Museng ada makam beratap yang masih dipelihara, dipercayai sebagai makam Datumuseng.
Selain patung tarso Datumuseng terdapat dua patung tarso pahlawan nasional asal Luwu, Andi Djemma dan Pong Tiku, asal Toraja , Sulawesi Selatan, plus batu prasasti peresmian selesainya pekerjaan revitalisasi Anjungan Losari yang dilakukan Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI tanggal 21/12/2012.
Penggusuran ketiga patung tarso dan prasasti tersebut dilakukan dalam rangka membangun jalur jalan masuk keluar kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) yang menimbun laut di arah barat depan Anjungan Losari.