Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Palestina Pintu Terdekat Naik ke Langit

3 Juli 2015   15:34 Diperbarui: 3 Juli 2015   15:34 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Syekh Ibrahim saat berbicara di depan jamaah mesjid raya al Kautsar kota Kendari, usai Jumat,03 Juli 2015/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

Terdapat empat wilayah di Timur Tengah yang  disabdakan Rasulullah Muhammad SAW sebagai negeri Syam, meliputi Palestina, Yordania, Lebanon, dan Suria. Namun pintu terdekat naik ke langit adalah negeri Palestina.

Hal tersebut dapat disimak melalui al Quran, surah al-Isra’ tentang peristiwa Israj – Mihrab Nabi Muhammad SAW. Nabi diperjalankan oleh Allah SWT hanya dalam semalam dari mesjidil Haram di Mekah ke mesjidil Aqsa di Palestina, dan dari Pelastina ini mihrab ke langit.

Syekh Ibrahim Nansyi Muhammad Mansyi asal Palestina menjelaskan hal tersebut usai shalat Jumat, 03 Juli 2015 di mesjid raya Al Kautsar, kota Kendari, ibukota provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).[caption caption="Syekh Ibrahim foto bersama di mesjid al Kautsar kota Kendari/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]

Menurut Syekh Ibrahim yang diinfokan bekerja sebagai dosen di salah satu universitas di Lebanon, kecuali di Yordan, umat Islam di tiga Negara lain di negeri Syam kini kondisinya masih dalam keadaan susah payah, negerinya terpecah-pecah. Dari sejak dulu Lebanon terpecah, dan dari sejak lama Palestina dijajah sampai sekarang.

Kehadiran Syekh Ibrahim yang tampak didukung aktivis pemuda Save of Palestina khususnya di kota Kendari, dimaksudkan sebagai rangkaian upaya untuk mengenalkan lebih luas Palestina kepada warga masyarakat Indonesia. Selama ini, katanya, hanya Mekah dan Medina yang dikenal sebagai wilayah tempat dimulainya peradaban Islam, padahal Palestina juga sama kedudukannya dengan kedua tempat tersebut.

Dalam kondisi ditekan penjajah bertahun-tahun dengan beragam cara, infrastruktur dirusak-rusak dan ekonomi ditutup, tapi rakyat Palestina tetap teguh dalam pendiriannya tak mau keluar dari negerinya, termasuk guna menjaga kesucian mesjid Aqsa sebagai milik umat Islam sedunia. ‘’Tanah Palestina itu milik seluruh umat Islam di dunia, jadi jika ada yang hendak mencaplok tanah Palestina harusnya seijin umat Islam sedunia,’’ kata Syekh.[caption caption="Doa untuk Palestina di mesjid al Kautsar kota Kendari/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]

Dari sekitar 1,5 juta penduduk Palestina sekarang, sebagian besar atau sekitar 800 ribu jiwa diakui sebagai penduduk yang fasih membaca dan menghafal al Quran. ‘’Mungkin hal itulah menjadi salah satu kekuatan membuat warga Palestina mampu bertahan sampai sekarang menjaga kesucian Islam di negerinya menjaga kesucian mesjid Aqsa,’’ kata Syekh Ibrahim.

Sekalipun tidak ke Palestina, Syekh memohon 3 hal dari warga Negara Indonesia dalam memberikan dukungan khususnya terhadap perjuangan rakyat Palestina yang juga merupakan negeri bermula peradaban Islam. Pertama, dalam setiap kesempatan senantiasa dapat mendoakan akan keberhasilan perjuangan rakyat Palestina. Kedua, senantiasa dapat mengenalkan Palestina lebih luas juga sebagai negeri awal perkembangan peradaban Islam dengan mesjid Aqsanya. Ketiga, berikan dukungan moril terhadap perjuangan rakyat Palestina.

‘’Dahulu tercatat suatu kisah orang Maroko menyumbangkan sebuah pintu buat mesjid Aqsa. Mudah-mudahan ke depan ada pintu Indonesia untuk masuk shalat dalam keadaan aman dan damai di mesjid Aqsa,’’ ujar Syekh Ibrahim.

Usai berbicara, tampak ratusan jamaah mesjid raya Al Kautsar silih berganti berfoto bersama Syekh Ibrahim. Sejumlah jamaah memberi donasi dengan membeli syal bermotif bendera Palestina yang disediakan panitia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun