Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peristiwa Luar Biasa 2012 Tapi Tak Populer

29 Desember 2012   13:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:51 2789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_217250" align="aligncenter" width="606" caption="Perspektif sebuah rumah sakit bertaraf internasinal yang kini sedang dibangun di Pantai Seruni, Bantaeng/Foto: Istimewa "][/caption]

Sebuah peristiwa tergolong di luar kebiasaan terjadi di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan tahun 2012 sehubungan kesadaran penegakan demokrasi di Indonesia tapi tidak populer.

Betapa tidak luar biasa, inilah mungkin peristiwa pertama terjadi sejak Indonesia merdeka, dimana puluhan ribu rakyat datang berbondong-bondong langsung meminta kesediaan seorang bupati petahana (incumben) untuk kembali menduduki kepemimpinan sebagai bupati periode kedua.

[caption id="attachment_217252" align="alignleft" width="357" caption="Bupati Nurdin Abdullah di perkebunan apel kecamatan UluEre Bantaeng/Ft: Istimewa"]

1356785646233438908
1356785646233438908
[/caption]

Peristiwa bukan rekayasa tersebut tepatnya terjadi pada Rabu, 28 Nopember 2012. Secara tak disangka-sangka sebelumnya, sekitar 30.000-an massa mewakili rakyat dari berbagai penjuru kecamatan yang ada di kabupaten Bantaeng, mendatangi rumah kediaman pribadi Prof.Dr.Ir.H. Nurdin Abdullah,M.Agr di Bonto Atu, kota Bantaeng, ibukota kabupaten Bantaeng.

Kehadiran massa dalam jumlah yang besar tersebut spontan mengejutkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang bertugas di rumah pribadi yang ditinggali sejak doktor alumni Kyusu Univercity Tokyo, Jepang ini dilantik sebagai Bupati Bantaeng, 6 Agustus 2008.

Tapi setelah sejumlah perwakilan rakyat dari kecamatan yang ada di kabupaten Bantaeng menjelaskan keinginannya, mereka lalu diterima untuk bersilaturrahmi. ‘’Kami datang memohon kesediaan tulus Nak Nurdin untuk dapat kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Bantaeng periode 2013 – 2018,’’ jelas Ahmad Karim, salah seorang tokoh masyarakat yang juga adalah Ketua Dewan Guru di kabupaten berjuluk ‘Butta Toa’ Bantaeng.

Sebelumnya, sejumlah partai politik telah datang melamar Nurdin Abdullah untuk diusung sebagai calon Bupati Bantaeng 2013 – 2018, namun tidak memberi jawaban. Padahal Pilkada Bupati Bantaeng periode 2013 – 2018 akan digelar 17 April 2013.

Beberapa saat kemudian gelombang kedua massa rakyat Bantaeng dengan membawa Bosara layaknya melamar calon pengantin wanita kembali menghubungi mantan Presiden Direktur PT.Maruki Internasional Indonesia meminta kesediaannya melanjutkan kepemimpinan bupati untuk periode kali kedua.

Setelah peristiwa tersebut, juru bicara 6 fraksi ketika memberikan pandangan dalam Sidang Paripurna DPRD Bantaeng, Sabtu (15/12) tentang Penetapan Rancangan APBD 2013 memuji kinerja khususnya kepemimpinan Nurdin Abdullah sebagai Bupati Bantaeng.

RAPBD Bantaeng 2013 ditetapkan sebesar Rp 559,7 miliar. Saat Nurdin Abdullah mulai menjabat Bupati Bantaeng 2008, APBD Bantaeng hanya berkisar Rp 260 miliar.

Sehari kemudian, Minggu (16/12), Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bantaeng atas dukungan DPP PAN Pusat dan DPW PAN Sulsel langsung memberikan dukungan kepada Nurdin Abdullah sebagai Calon Bupati Bantaeng periode 2013 – 2018 tanpa syarat dan mahar. Sebelumnya, Partai Hanura, Partai Demokrat dan PKNU telah meminta kesediaan Nurdin Abdullah dicalonkan melanjutkan kepemimpinan bupati untuk periode 2013 -2018.

‘’Jika rakyat Bantaeng menginginkan, dengan senang hati saya akan melanjutkan. Artinya, saya akan maju sebagai pelayan rakyat untuk periode kedua di Bantaeng tanpa perlu lagi membuang-buang uang untuk berkampanye. Uang kampanye sebaiknya digunakan untuk kepentingan perbaikan taraf hidup dan peningkatan kesejahteraan rakyat,’’ kata Nurdin Abdullah menyahuti permintaan rakyat.

Rektor Universitas Hasanuddin Prof.Dr.dr.Idrus A.Paturusi saat melakukan kunjungan kerja bersama Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Muhammad Nizam, Minggu (23/12) ke Bantaeng, menyatakan mengizinkan Guru Besar Fakultas Pertanian dan Kehutanan Unhas tersebut untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Bantaeng periode kedua.

[caption id="attachment_217253" align="aligncenter" width="576" caption="Sebagian rakyat Bantaeng ketika datang meminang kesediaan Nurdin Abdullah untuk mau mencalonkan diri sebagai Bupati Bantaeng periode kedua/Foto: Istimewanjadi "]

13567858002011347700
13567858002011347700
[/caption]

‘’Saya ikut mengantar dia ketika mendaftar sebagai calon Bupati Bantaeng periode pertama. Nurdin Abdullah ternyata mampu menjadi nakoda dengan memperlihatkan contoh kejujuran dan keikhlasan memimpin roda pemerintahan, pembangunan serta urusan-urusan kemasyarakatan yang patut dicontoh bagi almamater lainnya,’’ kata Idrus Paturusi.

Selain terjadi kemajuan fisik dan infrastruktur di semua sektor pembangunan, rakyat Bantaeng merasakan seperti apa yang dijanjikan Nurdin Abdullah ketika menerima jabatan Bupati Bantaeng periode pertama, akan berupaya sekuat mungkin mengolah dan memanfaatkan potensi Bantaeng bagi peningkatan kesejehteraan hidup rakyat.

Tahun 2008 tercatat laju pertumbuhan ekonomi kabupaten Bantaeng 5%, saat ini sudah mencapai 8 persen. Inkam perkapita 2008 Rp 5 juta kini sudah mencapai Rp 11 juta. Penduduk miskin yang jumlahnya 11% tahun 2008 sudah menurun menjadi sisa sekitar 8 persen tahun 2012. Dari lebih 172 ribu jiwa penduduk Bantaeng, tercatat 136.369 orang wajib pilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilgub dan Pilbup di Sulsel tahun 2013. Lebih dari 80 persen dari wajib pilih di bantaeng tersebut , melalui tokoh dan perwakilannya telah menyatakan langsung jaminan untuk memilih Nurdin Abdullah sebagai Bupati Bantaeng periode 2013 – 2018.

Berbagai prestasi membanggakan telah dicatat masyarakat dan pemerintah kabupaten Bantaeng di tingkat provinsi maupun nasional. Banyak pejabat negara dan tokoh nasional kagum, serta tidak sedikit daerah telah datang belajar rahasia Bantaeng mampu membangun daerah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan APBD minim, bahkan terkecil di antara APBD dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Luar biasa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun