Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Telegnosis Kiamat Bukan Tahun 2012

15 Mei 2012   12:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:15 1870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku dengan analisa baik dari penulis atau penyusunnya juga dapat memberikan wawasan menembus ruang ke masa depan. Bahkan bisa jadi menyajikan informasi yang sifatnya telegnosis – menginformasikan sesuatu sebelum terjadi.

[caption id="attachment_177304" align="alignright" width="353" caption="Ilustrasi/Sumber: google-katakata.wordpress.com"][/caption]

Ketika tahun 2009 banyak orang pro-kontra ramalan Kiamat Tahun 2012 sehubungan dengan beredarnya film bertema Kiamat 2012, justru saya sering berguyon terhadap teman-teman yang membicarakan ikhwal tersebut, bahwa Kiamat 2012 ditunda.

Guyon ‘Kiamat Ditunda’ tersebut saya ungkapkan karena sebelumnya sudah pernah membaca buku yang juga menganalisis bahwa kehancuran dunia atau kiamat belum terjadi sampai tahun 2100. Guyon yang hampir senada tentang penundaan Hari Kiamat 2012, tak lama kemudian disebut-sebut banyak beredar melalui SMS. Mungkin dibuat oleh orang-orang yang juga sudah membaca buku tersebut.

Di antara konten SMS ada yang menuliskan bahwa ‘’Panitia Hari Kiamat mengumumkan Hari Kiamat 2012 ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan karena penghuni bumi belum siap untuk menerimanya.’’ Heheeee…

Bagi mereka yang pernah membaca buku atau kitab-kitab agama yang sudah diterbitkan berabad lalu, munculnya ramalan-ramalan Hari Kiamat seperti itu pasti tidak akan merisaukan. Kedatangan Hari Kiamat adalah salah satu dari rahasia Tuhan Pencipta Alam ini. Tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan waktu datangnya Hari Kiamat. Hanya ada pesan dari kitab agama mengenai sejumlah tanda yang bakal muncul apabila Hari Kiamat akan tiba. Salah satunya, jika peredaran planet matahari sudah berubah, terbit dari arah barat dan terbenam di arah timur.

Ramalan Hari Kiamat tahun 2012 tersebut sebenarnya juga merupakan ramalan ngawur. Lantaran sebelumnya, yaitu pada tahun 1989 melalui buku berjudul The End of Nature yang ditulis oleh Bill McKibben, penulis artikel klas dunia tentang alam di New York Review of Books, New York Times, sudah mengulas secara ilmiah menyangkut kehancuran dunia dapat terjadi apabila pengrusakan lingkungan tak mampu dikendalikan. Namun angkanya bukan tahun 2012.

Buku yang diedarkan di masyarakat internasional tersebut, juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dan diterbitkan oleh Yayasan Obor atas bantuan USAID tahun 1991 dengan judul ‘Berakhirnya Alam’. Mochtar Lubis menulis dalam lembaran Pengantar menyatakan semacam kesimpulan dari buku tersebut, bahwa ancaman kiamat terhadap umat manusia, sangat menyedihkan, harus diakui, adalah akibat ulah manusia sendiri.

Menurut penulis Bill McKibben, apabila upaya penurunan emisi gas-gas rumah kaca tidak dapat dikendalikan untuk menstabilkan komposisi atmosfer, dalam hitungan Irving Mintzer dari Word Resources Institut, menjelang tahun 2075 kita akan mengalami pemanasan 2,5 hingga 7,5 derajat Fahrenheit.

EPA (Environmental Protection Agency) menyatakan apabila tidak ada pengendalian, pada tahun 2100 permukaan air laut diperkirakan akan naik sampai 7 kaki atau sekitar 2,17 cm dari kondisi sekarang (hal.102). Para periset dunia lainnya memperkirakan bahwa lapisan penutup es dunia saat ini masih mengandung potensi air, apabila meleleh seluruhnya dapat menaikkan permukaan air laut sampai setinggi 75 meter (hal.101).

Artinya,melalui buku ‘Berakhirnya Alam’ karya Bill McKabben, sesungguhnya sejak tahun 1989 sudah dipaparkan data dan analisa secara ilmiah bahwa dunia belum berakhir, dunia belum kiamat tahun 2012. Paparan tersebut sejalan dengan apa yang sudah diterakan dalam kitab-kitab agama sebelumnya, bahwa kiamat adalah Rahasia Tuhan Pencipta Alam, karena dalam hitungan manusia berdasarkandata dan analisa, kerusakan alam justru dapat dicegah dan bahkan dapat dipulihkan melalui upaya manusia itu sendiri. Lantas kapan Hari Kiamatnya, memang masih tetap menjadi misteri manusia.

Telegnosis --- Ya…Bill McKabben dalam menulis buku ‘Berakhirnya Alam’ tersebut sepertinya sudah mengetahui kelak akan muncul isu-isu meresahkan tentang Hari Kiamat, dan dia sudah menjawab jauh sebelum isu tersebut dilontarkan. Oh, buku…Rajinlah membaca buku !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun