Pelaksanaan Revitalisasi Benteng Ujungpandang alias Benteng Fort Rotterdam tahap II yang dimulai akhir Agustus 2011, saat ini sedang merampungkan pembuatan kanal yang berhimpitan dengan dinding bagian selatan benteng peninggalan Kerajaan Gowa di Kota Makassar tersebut. Dijadwalkan semua pekerjaan diselesaikan akhir Nopember nanti.
Kanal yang baru dibuat di sisi selatan Benteng Fort Rotterdam, Kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa
Pekerjaan pembuatan kanal sepanjang lebih dari 300 meter hingga menghubungkan Laut Selat Makassar di bagian arah barat benteng, menggunakan dana dari APBN 2011 Departemen Pekerjaan Umum sebanyak lebih dari Rp 3,6 miliar melalui pos anggaran ‘Penataan Ruang Terbuka Hijau.’ Tak heran jika pekerjaan ini, menurut rencana, Minggu 16 Oktober 2011akan ditinjau langsung oleh Menteri PU.
Kanal yang dibuat lebarnya bervariasi 10 meter hingga 17 meter dengan kedalaman 3,5 meter, merupakan bagian dari upaya pelestarian Benteng Fort Rotterdam sesuai zonasi kondisi awalnya.
Benteng seluas 28.595 meter bujursangkar yang dibangun tahun 1545 oleh Raja Gowa X, Tunipalangga Ulaweng, awalnya dikelilingi kanal yang dapat dilayari perahu dan kapal. Namun dalam perjalanan waktu kanal-kanal tersebut tertimbun, dan di sekeliling dinding luar benteng kemudian dijadikan sebagai lokasi pembangunan jalan, gedung-gedung perkantoran bahkan pemukiman warga.
Peta zonasi kanal mengelilingi Benteng Fort Rotterdam/Ft: Mahaji Noesa
Melalui proyek bertemakan Revitalisasi Benteng Fort Rotterdam yang dimulai tahun 2010 dengan biaya APBN Rp 8,9 miliar lebih, selain dana digunakan untuk memugar sejumlah bangunan di dipakai untuk membebaskan Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan yang bekas lokasinya kini sedang dijadikan kanal.
Untuk membangun kanal keliling sebagaimana kondisi awal Benteng Fort Rotterdam, tentu saja, masih diperlukan dana yang tidak sedikit guna membebaskan puluhan bangunan yang saat ini masih berhimpitan langsung dengan Benteng Fort Rotterdam.
Di antaranya, di bagian utara benteng masih terdapat sejumlah gedung milik lembaga penyiaran publik RRI Makassar plus sebuah auditorium dan sebuah masjid. Di bagian timur terdapat sejumlah gedung milik PT Pos Makassar plus sebuah masjid (masjid Nurul Baried), gedung Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Danamon, Kantor Garuda Indonesia, gedung Galeri Indosat, serta puluhan rumah pemukiman warga.
Sedangkan di bagian selatan yang kini sedang dibuatkan kanal, masih terdapat sejumlah Gedung Kantor Veteran Granadha ‘Sao Soro KannaE’ dan Gedung Yayasan Universitas Veteran yang juga harus dibebaskan jika akan dibuat kanal keliling sebagaimana kondisi awal Benteng Fort Rotterdam.
Jika bagian barat yang berbatasan dengan Laut Selat Makassar masih termasuk zoning Benteng Fort Rotterdam, maka di pesisir pantai ini terdapat 3 blok (kl.15 unit pertokoan dan perkantoran), Kampoeng Popsa, Rumah Bernyanyi, lokasi STIE Nusantara, dan bangunan Kantor Polresta Pelabuhan Makassar serta Dit Polair yang harus dibebaskan.
Imajinasi image kanal dan taman di sisi selatan Benteng Fort Rotterdam/Ft:Mahaji Noesa
Pemprov Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Gubernur H.Syahrul Yasin Limpo sudah menetapkan tekad akan melestarikan benteng peninggalan Kerajaan Gowa ini sesuai zonasinya. Bahkan sudah ada pembicaraan yang pernah dilakukan Pemprov Sulawesi Selatan dengan Menteri Pendidikan Nasional untuk menjadikan Bangunan-bangunan dalam Benteng Fort Rotterdam sebagai kampus Universitas Kebudayaan pertama yang akan didirikan di Indonesia.
Pelaksanaan Revitalisasi Benteng Fort Rotterdam tahap II tahun 2011, selain pekerjaan pembuatan kanal di bagian selatan. Bersamaan dilakukan perbaikan sejumlah bangunan dalam benteng sebagai lanjutan Pekerjaan Revitalisasi Fort Rotterdam dengan biaya Rp 24,3 miliar, serta Revitalisasi Meseum Negeri Lagaligo yang ada dalam benteng dengan dana APBN 2011 sebanyak Rp 4,3 miliar lebih.
Baliho memuat tekad Pemprov Sulsel melestarikan Benteng Fort Rotterdam sesuai zonasinya/Ft: Mahaji Noesa
Pembangunan kanal di bagian barat benteng ini nantinya akan memotong badan Jalan Ujungpandang di bagian barat benteng lalu dibuatkan terowongan menembus laut melalui lokasi yang kini masih terdapat Kantor Polresta Pelabuhan Makassar. Sebuah taman sebagai ruang terbuka hijau akan melengkapi kehadiran kanal di bagian selatan Benteng Fort Rotterdam.
Suatu perwujudan imajinasi -- image baru dipastikan akan segera hadir di bagian selatan benteng, lantaran dinding benteng yang rusak di bagian selatan, justru melalui revitalisasi saat ini akan dijadikan pintu masuk bagi orang-orang yang menggunakan kendaraan air melalui alur kanal. Dari dinding terbuka di bagian selatan benteng yang tetap beraroma suasana masa laluakan dinikmati taman indah bernuansa metropolis yang terhampar di seberang kanal.
Terdahulu :
1. Revitalisasi Fort Rotterdam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H