Ratusan ribu warga, Minggu sore, 11 September 2011 kembali memadati Pantai Losari sepanjang sekitar 3 km dan sebagian pesisir Jl.Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar untuk menyaksikan atraksi terjun payung menyambut senja di Pantai Losari.
[caption id="attachment_129490" align="alignright" width="420" caption="Terjun Senja di pantai Losari, Minggu, 11 September 2011/Ft;Mahaji Noesa "][/caption]
Sebanyak 79 penerjun peserta kejuaraan lomba terjun payung internasional (Makassar International Parachuting Accuracy Water Landing Championship and Boogie Jump 2011) yang dibuka Menpora pagi hari, melakukan atraksi terjun payung mulai dari pukul 17.00 wita hingga memasuki waktu Shalat Magrib, 11 September 2011,
Mereka diterjunkan dari pesawat Hercules C130 TNI-AU dari ketinggian 600 feed dalam 9 tahapan (run). Run pertama, 3 penerjun dapat mendarat tepat dititik pendaratan yang diletakkan tepat di laut depan anjungan utama Pantai Losari.
Kemudian disusul dengan run-run berikutnya. Menurut penjelasan pihak pelaksana, angin di atas langit Pantai Losari saat penerjunan dilakukan berkecepatan antara 8 hingga 9 knot. Kecepatan angin antara 0 hingga 15 knot dianggap ‘aman’ untuk melakukan kegiatan terjun payung.
Ratusan penari Pakkarena dari grup kesenian Universitas Negeri Makassar (UNM) yang berada di atas berpuluh perahu, lepa-lepa menyambut penerjun run pertama. Setelah sebelumnya dilakukan prosesi Sesaji Laut yang disponsori oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar.
Maklum, peyelenggaraan Kejuaraan Terjun Payung Internasional di Pantai Losari tersebut juga dijadikan bagian dari event Festival Bahari dan Budaya dalam kaitan Visit Year Makassar 2011. Dan, event Kejuaraan Terjun Payung Internasional 2011 di Pantai Losari, Kota Makassar ini, merupakan kejuaraan terjun payung tepat sasaran pertama yang dilakukan dengan titik pendaratan di atas laut di Indonesia.
Inilah untuk pertama kalinya, senja indah di Pantai Losari diwarnai dengan atraksi terjun payung. Dari keseluruhan penerjun yang beratraksi Minggu sore tersebut, satu penerjun mendarat di atas air, dan terdapat tiga penerjun nyasar jauh dari titik pendaratan yang ditentukan.
Satu dari 5 penerjun di run keenam, nyasar mendarat di sekitar lokasi Rumah Susun Nelayan Mariso. Sekitar 2 km arah selatan dari titik pendaratan. Sedangkan 2 penerjun di run 9 mendarat di sekitar Pantai Akkarena, Tanjung Bunga yang berjarak sekitar 5 km arah tenggara dari titik pendaratan yang ditentukan di depan Pantai Losari. Tapi ketiganya mendarat dengan aman.
Saat penerjunan dilakukan, sejumlah penerjun lainnya tampak memperagakan cara melipat payung (parasut) kepada warga yang memadati anjungan utama Pantai Losari. Warga pun diperkenankan untuk berdialog menyangkut berbagai hal tentang olahraga terjun payung dengan para penerjun.
‘’Gimana rasanya ketika berada di udara,’’ tanya santai seorang anak usia Sekolah Dasar kepada seorang penerjun yang sedang memperagakan cara melipat parasut.
‘’Dingin!,’’ jawab penerjun, dan jawaban singkat itu disambut gerrr… oleh orang-orang yang mendengarnya.
Menurut panitia, sepanjang pelaksanaan lomba terjun payung yang mulai dilakukan esok, 12 September hingga 18 September 2011, dibuka kesempatan bagi warga masyarakat umum yang ingin menguji nyali dengan melakukan Terjun Tandem -- digandeng oleh penerjun profesional. Ada 5 orang instruktur disediakan untuk memandu warga umum yang akan mengikuti Terjun Tandem tersebut. Untuk itu pun, pihak panitia menetapkan tarif Rp 5 juta untuk setiap orang yang akan mengikuti Terjun Tandem.
Simak juga:
Berikut sejumlah rekaman foto suasana saat dilakukan Terjun Senja di Pantai Losari, Minggu sore, 11 September 2011.