Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yel-yel ‘Revolusi’ di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2011   10:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:23 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011 ditandai aksi turun jalan ribuan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Makassar. Pagi hari mereka bergerak dari kampus masing-masing, lalu memilih jembatan flyover di Jl. Urip Sumoharjo dan depan Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat di Jl. Jend. Sudirman untuk berorasi.

[caption id="attachment_138553" align="alignright" width="384" caption="Arak-arakan mahasiswa di depan Monumen Mandala Makassar dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

Seperti halnya ketika dilakukan orasi di sekitar kampus masing-masing sebelum berkumpul di kedua tempat tersebut, intinya menuntut agar SBY dan Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI segera mundur lantaran dinilai tidak mampu mengatasi masalah bangsa terutama dengan merajalelanya korupsi dalam tubuh pemerintahan saat ini.

Arak-arakan ribuan mahasiswa dari berbagai arah Kota Makassar sekalipun berjalan tertib, namun menimbulkan kemacetan di ruas-ruas jalan yang dilalui ketika menuju Jembatan Flyover maupun ke Monumen Mandala.

[caption id="attachment_138555" align="alignleft" width="384" caption="Mahasiswa Shalat Jumat di Jl.Jend Sudirman Kota Makassar di Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

Terjadi insiden,ketika sebuah mobil plat merah yang akan melintas di sandera mahasiswa yang melakukan aksi bakar ban di sekitar Jembatan Flyover. Sang sopir ngotot untuk lewat, mobil lalu digebrak oleh sejumlah mahasiswa. Namun petugas kepolisian bertindak cepat mengamankan situasi.

Sebuah mobil tronton yang digunakan mahasiswa menuju Monumen Mandala jelang shalat Jumat (28/10/2011), tampak memuat sebuah keranda berbalut kain putih yang bertuliskan SBY – Boediono.

Puluhan mahasiswa tampak begitu khusu’ melaksanakan shalat Jumat beralaskan baju almamater dan lembaran koran di badan jalan Jend. Sudirman -- arah utara Monumen Mandala. Sebuah Koran yang memuat iklan ‘Lawan Korupsi’ dari KPK yang memuat teks ‘Sumpah Pemuda’ plus tulisan ‘Anti Korupsi’ terlihat dipakai sebagai pengalas ketika shalat Jumat.

[caption id="attachment_138557" align="alignright" width="336" caption="Mahasiswa mengusung keranda di Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011 di Makassar/Ft: Mahaji Noesa "][/caption]

Di lembaran iklan KPK tersebut jelas terbaca kalimat-kalimat “Sumpah Pemuda’ plus kata “Anti Korupsi’ sebagai berikut:

‘’Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia yang BERSIH dari KORUPSI !

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia yang BENCI pada koruptor !

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi Bahasa Persatuan, Bahasa Indoensia yang ANTI KORUPSI ! ‘’

Usai shalat, dengan membawa Bendera BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dari masing-masing perguruan tinggi, rombongan mahasiswa yang sebagian besar mengendarai sepeda motor bergerak ke arah utara Jl. Jend Sudirman.

[caption id="attachment_138558" align="alignleft" width="432" caption="Tampak sejumlah Daeng Becak relaks saat mahasiswa ramai berorasi di sekitar Monumen Mandala Kota Makassar (28/10/2011)/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

Sekelompok mahasiswa lainnya, masih ada yang tinggal, silih berganti melakukan orasi kemudian menyusul meninggalkan lokasi Monumen Mandala.

‘’Rekan-rekan jangan ada yang terprovokasi. Mari kita kembali secara tertib ke kampus masing-masing. Hari ini kita buktikan komitmen bahwa pemuda Indonesia akan terus berjuang melawan ketidakadilan, kebohongan, kecurangan, dan korupsi dalam tubuh pemerintahan,’’ begitu teriak seorang mahasiswa lewat pengeras suara.

Sejumlah Tukang Becak di pojok Jl. Buntu Torpedo dan Jl. Jend. Sudirman yang sejak sebelum shalat Jumat harus tertahan dengan kehadiran rombongan mahasiswa, kelihatan cuek saja sekalipun di sekelilingnya tampak keriuhan mahasiswa silih berganti melakukan orasi. Bahkan di antara tukang becak itu ada yang kelihatan ngantuk berat sehingga menyandarkan diri di badan becaknya.

‘’Biasanya siang-siang hari begini banyak penumpang di sini, tapi karena ada demo, ya, macet… jadi kita sabar menunggu demo selesai,’’ tutur salah seorang pengayuh becak yang parkir di persikuan Kantor Pengadilan Negeri Makassar dengan Jl. Jend Sudirman.

[caption id="attachment_138559" align="alignleft" width="324" caption="Iklan Lawan Korupsi dari KPK yang memuat teks Sumpah Pemuda plus teks Anti Korupsi/Ft:Mahaji Noesa"][/caption]

Yel-yel ‘’Revolusi…Revolusi’’ pun terdengar diteriakkan saling sahut-menyahut tatkala konvoi mahasiswa meninggalkan lokasi sekitar Monumen Mandala, usai shalat Jumat.

‘’Revolusi yang model bagaimana yang akan dilakukan?’’ Tanya seorang mahasiswi dengan suara pelan kepada sejumlah rekannya yang meleseh di trotoar mendengar orasi.

Tak terdengar ada jawaban. Mendung menutupi langit Kota Makassar ketika arak-arakan mahasiswa memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011 telah bergerak kembali ke kampus masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun