Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PK-5 di Makassar Ganti Gerobak dengan Mobil Berklas

17 Juli 2011   10:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:36 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pedagang Kaki Lima (PK-5) di Kota Makassar saat ini ada kecenderungan untuk menggunakan mobil dalam menjajakan dagangannya. Tidak tanggung-tanggung, mereka umumnya menggunakan mobil berklas yang berharga ratusan juta rupiah.

Tren baru PK-5 bermobil di Kota Makassar ini dapat dilihat sehari-hari di berbagai sudut kota. Mobil-mobil bermerk seperti Senia, APV, Grand Max dan sejumlah mobil berharga jual ratusan juta lainnya difungsikan sebagai pengganti gerobak untuk menjajakan dagangan berupa es teler, es buah, nasi kuning, bubur kacang ijo, keripik, dan lain-lain di tepi-tepi jalan.

[caption id="attachment_119836" align="alignright" width="518" caption="Walikota Makassar,H.Ilham Arief Sirajuddin bersepeda santai ke Anjungan Pantai Losari Minggu pagi 17 Juli 2011/Ft: Mahaji Noesa"]

1310896518227150749
1310896518227150749
[/caption]

Bahkan saat ini para penjual barang kelontongan, sandang, helm dan sebagainya tampak sudah banyak yang menjajakan barang dagangannya, menggunakan mobil di tepi-tepi jalan raya. Tak ketinggalan tampak para penjual obat K-5 di kota ini sudah banyak yang menggunakan mobil-mobil berkelas seperti itu.

Melihat sepintas kondisi tersebut, tentu saja, memberikan gambaran adanya kemajuan usaha di lingkungan PK-5 di Kota Makassar saat ini. Sekalipun di sana-sini kita pun dapati masih cukup banyak PK-5 yang bermodal pas-pasan. Bahkan mereka masih sering berhadapan dengan upaya penggusuran yang dilakukan dengan alasan keindahan atau ketertiban lingkungan perkotaan.

13108966711097631673
13108966711097631673

Maraknya PK-5 menggunakan mobil beharga ratusan juta dalam menjajakan dagangannya, pun dapat dilihat pada setiap hari Minggu pagi di sepanjang Jl. Penghibur di Pantai Losari Makassar. Jalanan sepanjang kurang lebih 3 kilometer tersebut belakangan ini, setiap Minggu Pagi sudah berubah menjadi semacam Pasar PK-5. Selain kuliner, berbagai asesori, pakain, sembako, obat-obatan, bahkan promosi penjualan sepeda motor bisa dijumpai di sini.

Pengunjung yang kini antara 100 ribu sampai 150 ribu warga ke Pantai Losari pada setiap hari Minggu pagi, memang merupakan lokasi pasar produk yang menjanjikan. Apalagi jalanan pantai yang ditutup dari segala jenis kendaraan bermotor mulai pukul 6 hingga pukul 10 pagi pada setiap hari Minggu tersebut, umumnya dikunjungi oleh kalangan anggota keluarga yang ingin menikmati udara pantai yang segar.

Di lokasi Jl.Penghibur di Pantai Losari yang dulunya hanya didominasi dengan gerobak-gerobak penjual Pisang Epe – penganan khas Kota Makassar. Kini, di pagi hari Minggu sudah dipenuhi dengan PK-5 yang bermobil. Mereka tak hanya menjual sandang, sembako, promosi motor atau penjual obat K-5. Tapi juga mobil-mobil yang bernilai ratusan juta digunakan sebagai pengganti gerobak menjual bubur, nasi kuning, kripik, dan bahkan ada yang menggunakan untuk menjual onde-onde.

1310896770217744344
1310896770217744344

Kalau kita melihat beberapa jenis jualan yang dijajakan sebagian dari PK-5 bermobil di Pantai Losari tersebut, sebenarnya hasilnya tidak sebanding dengan modal atau harga mobil yang digunakan. Apalagi mereka hanya menjual sekali seminggu yaitu hanya pada hari Minggu. Tapi inilah pemandangan nyata PK-5 yang bisa kita lihat di Pantai Losari Kota Makassar hari-hari belakangan ini.

Namun seorang rekan memberitahu, khusus PK-5 bermobil di Pantai Losari, kehadirannya setiap hari Minggu kebanyakan tidak mengejar keuntungan tapi untuk promosi usaha produk mereka. Sebagian dari PK-5 bermobil tersebut, disebutkan, adalah pemilik suatu café, rumah makan, usaha catering, usaha garmen, pemilik counter, atau agen-agen produk di Kota Makassar.

[caption id="attachment_119842" align="alignright" width="461" caption="PK-5 ini justru menggelar dagangan di tengah jalan yang dipadati pengunjung Pantai Losari/Ft; Mahaji Noesa"]

1310896825396618186
1310896825396618186
[/caption]

Yang pasti, menurut Walikota Makassar, H.Ilham Arief Sirajuddin, saat ini Pantai Losari Kota Makassar sudah menjadi centre dari semua aktivitas warga yang berekreasi atau berelaksasi di pagi hari Minggu atau hari libur di Kota Makassar.

Pada awalnya, jelas Walikota Makassar yang kini banyak disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk menjadi Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan periode 2013 – 2018 mendatang, sangat banyak tantangan yang dihadapi ketika dirinya akan merevitalisasi Pantai Losari. ‘’Tapi sekarang hampir semua warga menjadi senang dan kagum dengan upaya revitalisasi pantai ini. Padahal, revitalisasi yang dilakukan baru sekitar satu hektar yaitu Anjungan Utama Pantai Losari. Masih ada sekitar dua hektar yang kini sedang dikerjakan, yaitu Anjungan Bugis Makassar dan Anjungan Toraja Mandar. Kalau itu rampung, Pantai Losari dipastikan akan lebih menarik kunjungan warga,’’ katanya, sesaat setelah membuka ‘Pasar Seni dan Wisata’ di Ajungan Pantai Losari, Minggu pagi, 17 Juli 2011.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Makassar, Ir.Hj.Rusmayani Madjid, event ‘Pasar Seni dan Wisata’ tersebut merupakan kali kedua dilakukan di Pantai Losari. Kali ini, dilakukan dalam kaitan dengan program Visit Makassar 2011, diikuti 14 stand berbagai jenis usaha kerajinan di Kota Makassar.

Menurut Walikota H.Ilham Arief Sirajuddin, selama enam bulan terakhir berkaitan dengan Visit Makassar 2011, tercatat lebih dari satu juta pendatang dari luar Provinsi Sulawesi Selatan yang berkunjung ke Kota Makassar. ‘’Kalau setiap pendatang itu membelanjakan uangnya selama di sini sekitar Rp 200 ribu saja setiap orang, maka ada sekitar Rp 200 miliar uang yang masuk beredar di kota ini. Artinya, kegiatan wisata memang juga sangatberpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ katanya.

[caption id="attachment_119843" align="aligncenter" width="672" caption="Suasana sebagian pengunjung di Pantai Losari, Minggu pagi (17 Juli 2011)/Ft: Mahaji Noesa"]

131089708191603902
131089708191603902
[/caption]

Walikota Makassar ini datang ke Anjungan Pantai Losari untuk meresmikan acara ‘Pasar Seni dan Wisata’ bersepeda santai. ‘’Hidup Pak Ilham Hidup Pak Wali, jadiki gubernur,’’ teriak banyak pengunjung di Ajungan Pantai Losari ketika Walikota Ilham Arief Sirajuddin mengayuh sepedanya meninggalkan pantai kebanggaan warga Kota Makassar ini.

Simak juga:

Memunggungi Senja di Losari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun