Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Said Agil Mengingatkan Ciri Manusia Jahilia

26 Februari 2011   12:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:15 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prof.Dr.KH.Said Agil Al-Munawar menyatakan, sekalipun tak ada satu teks dalam Al-Quran dan Al-Hadits yang menjelaskan mengenai pelaksanaan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, namun acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh umat Islam setiap tahun di Indonesia selama ini, tidak tergolong Bi’da atau mengada-ada.

Dia mengingatkan, pendapat yang menyatakan peringatan Maulid Nabi itu Bi’da adalah pendapat dari mereka yang tak punya ilmu pengetahuan yang mendalam tentang Islam.

Said Agil mengungkapkan hal itu ketika memberikan ceramahnya sekitar 2 jam, dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh Pengurus Yayasan Masjid Raya Kota Makassar bekerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar, Jumat malam, 25 Pebruari 2011 di Masjid Raya, Kota Makassar.

Sebelum berceramah di hadapan ribuan jamaah Masjid Raya Kota Makassar, mantan Menteri Agama RI ini, melantunkan ayat suci Al Quran, berduet bersama qari internasional ustadz H.Bahru Waru.

Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang merupakan manusia pemilik karakter paling sempurna, katanya, tak ada yang perlu dipersoalkan. Apalagi, jelasnya, kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul utusan Allah jelas-jelas telah membawa kesempurnaan ahlak dan budi pekerti manusia yang Jahilia.

Manusia Jahilia bukan berarti manusia bodoh, tapi manusia yang tak mengenal Tuhan. Tak berahlak dan tak memiliki budi pekerti seperti yang diajarkan Islam melalui kitab suci Al-Quran dan Al-Hadits sunnah Rasul. ‘’Manusia Jahilia adalah manusia yang tidak mengetahui perbedaan halal dan haram, tidak tahu membedakan yang benar dan yang salah. Bahkan karena tak tahu membedakan yang halal dan haram, menjadikan isteri orang lain juga seperti isterinya sendiri,’’ kata Said Agil.

Jaman Jahilia sudah jauh berlalu namun sifat-sifat Jahilia hingga saat ini masih tetap ada. Sifat-sifat manusia Jahilia, sebut Said Agil, antara lain, suka mengejek, suka mencela orang dan bahkan mencela diri sendiri, suka memberi gelar-gelar tak baik, suka mencari-cari kesalahan orang, suka gosip, gunjing, dan mengadu domba.

Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dikandung maksud untuk dapat mencontoh teladani kehidupan beliau yang memiliki ketinggian akhlak dan budi pekerti dalam kedudukannya sebagai manusia.

‘’Hingga saat ini tak ada satupun pengarang yang dapat menuliskan secara lengkap seluruh sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yang begitu sempurna dalam semua hal,’’ kata Said Agil.

Acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Raya Makassar tersebut diakhiri dengan pembagian paketpenganan Songkolo kepada setiap jamaah, serta pelantikan Pengurus Majelis Ta’lim An Nur dan Pengurus Remaja Masjid Raya Kota Makassar periode 2010 -2015 oleh Ketua Umum Yayasan Masjid Raya Makassar, KH.Sanusi Baco Lc, dan dilakukan pemberian hadiah kepada para pemenang lomba baca Al Quran yang dilakukan dalam rangka peringatan Maulid Nabi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun