Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asa Setelah Karya 'Gayus di Bali' dapat Penghargaan

10 Desember 2010   11:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hakikihnya pers adalah pejuang kebenaran.Sifat karya-karya jurnalistik adalah berdasakan fakta. Foto jurnalistik karya wartawan Kompas, Agus Susantomengenai ‘Gayus di Bali’ sebuah fakta yang yang mampu mengungkap sejumlah kebenaran bahwa negeri ini masih dikelilingi aparat negara yang bermental penghianat bangsa.

Betapa tidak, Gayus HP Tambunan yang berstatus sebagai tahanan tersangka korupsi ratusan miliar rupiah dapat bebas berlenggang bersantai-ria ke Pulau Dewata, setelah memberi sogokan segepok duit kepada segerombol aparat negara. Gayus begitu licik, tapi wartawan pemotret keberadaan Gayus di Bali sungguh lebih hebat dapat memberikan entry point terhadap pengungkapan karakter asli sang ‘tersangka’ koruptor kakap serta sejumlah aparat yang tak becus.

Penghargaan khusus yang diberikan oleh Panitia ‘Anugerah Adiwarta Sampoerna 2010’ persembahan PT HM Sampoerna Tbk kepada Agus Susanto atas karyannya memotret ‘Gayus di Bali’ (Kompas, 10 Desember 2010), tentu, sangat disambut baik oleh masyarakat Anti Korupsi, lebihkhusus oleh semua komunitas fotografer di Indonesia.

Jurus potret ‘Gayus di Bali’ ke depan dapat berkembang atau dikembangkan menjadi bagian dari kekuatan non-formal untuk membantu upaya mengganyang para koruptor berikut membasmi jaringan-jaringan penggerogot uang negara yang sejatinya merupakan uang milik seluruh rakyat Indonesia.

Selamat buat Agus Susanto!Potret karya Anda tersebut, saya yakin juga menjadi bagian dari kebanggaan di hati setiap fotografer di Indonesia.

Eh…… beberapa hari ini saya melihat ada sejumlah mobil pejabat (Plat Merah) pada jam kerja diparkir di tempat parkir sejumlah Mall di Kota Makassar.Begitu juga di banyak jalan poros yang dipasangi tanda lalu-lintas ‘Dilarang Berhenti’justru banyak Angkutan Kota yang menjadikannya sebagai tempat menaikkan dan menurunkan penumpang, sementara petugas lalu-lintas yang ada di sekitar lokasi itu terlihat tak melakukan tindakan pelarangan.

Pembuatan foto-foto fakta yang menyinalkan adanya ketidakberesan seperti itu di lapangan, apabilaintensif dipublikasikan saya kira pun akan sangat bermanfaat dalam rangka membantu gerakan masyarakat memberantas korupsi serta menyudutkan aparat bermental tak becus di semua lini.

Eh…. maaf! Dalam hal ini sama sekalai tak ada maksud menggurui, karena saya yakin karya ‘luar biasa’ foto ‘Gayus di Bali’pasti akan disusul dengan karya-karya lain yang bernilai tinggi untuk kepentingan bangsa dan Negara dari para fotografer yang cerdas dan bernurani di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun