Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melalui Internet Gratis Menggedor Warga Kaya Mengentaskan Kemiskinan

10 Desember 2014   04:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:38 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14181368271323020530

[caption id="attachment_340448" align="aligncenter" width="560" caption="Rusunawa dan perkampungan warga nelayan Mariso di kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]

Warga miskin Indonesia paling menjerit dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memicu kenaikan harga sembako, sandang, pangan, papan, serta memacu naiknya ongkos jasa di berbagai sektor usaha dan kehidupan. Bayangkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mereka yang dikategorikan sebagai penduduk miskin Indonesia saat ini adalah yang hanya punya kemampuan pendapatan tertinggi sampai Rp 271.626 per kapita.

Hingga Maret 2014 dicatat masih terdapat 28,2 juta penduduk miskin di Indonesia. Diantaranya terdapat 10,5 juta penduduk miskin di wilayah perkotaan dan 17,7 juta penduduk miskin di wilayah pedesaan. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya yang disebut-sebut melebihi angka 30 juta jiwa penduduk miskin Indonesia.

Berkurangnya penduduk miskin Indonesia saat ini bisa jadi juga karena dampak adanya beragam program pemberian bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah bagi warga miskin, seperti jatah beras untuk orang miskin (Raskin) dan pemberian bantuan uang tunai, pelayanan kesehatan gratis, pendidikan dasar gratis, serta pemberian bea siswa untuk anak keluarga miskin berprestasi.

Dibandingkan dengan total penduduk Indonesia yang sudah mencapai 244,8 juta jiwa tahun 2014 (data statistik-indonesia.com), maka Penduduk Tidak Miskin Indonesia 9 kali lebih besar dibandingkan dengan jumlah catatan terakhir Penduduk Miskin yang sisa 28,2 juta jiwa.

Dengan hitung-hitungan jika 30 persen dari sekitar 216 juta jiwa Penduduk Tidak Miskin adalah wargapemilik duit dengan kekayaan tunai tiap jiwa dirata-ratakan di atas Rp 1 miliar, maka di Indonesia sekarang terdapat 65 juta jiwa warga Indonesia yang tergolong kaya.

Angka asumsi hanya 30 persen tergolong Warga Kaya dari total jumlah Penduduk Tidak Miskin, sebagai hitungan angka minimal lantaran penduduk yang dikategorikan Tidak Miskin di Indonesia saat ini apabila memiliki pendapatan mencapai Rp 302.732 per kapita.

Dengan data dan hitung-hitungan sederhana seperti itu, saya berkhayal apabila diberi paket internet unlimited gratis selama setahun, akan menggugah rekan-rekan dan komunitas yang peduli dengan gerakan dan program-program pengentasan kemiskinan rakyat melalui saluran internet agar juga mau ikut menggedor partisipasi aktif orang-orang kaya di Indonesia menaikkan pendapatan per kapita28,2 juta jiwa penduduk miskin Indonesia saat ini yang dirata-ratakan sebesar Rp 271.626 menjadi di atas Rp 302.732 per kapita (Kategori pendapatan Penduduk Tidak Miskin/Harian Terbit.com 01 Juli 2014).

Caranya, dengan meminta agar setiap penduduk kategori Warga Kaya dapat menjadi donatur terhadap sedikitnya satu jiwa penduduk miskin dengan memberi bantuan tunai minimal Rp 250.000 setahun. Tentu saja, dengan adanya donatur Warga Kaya seperti itu tidak mengurangi intensitas maupun volume program dan pemberian bantuan-bantuan pemerintah terhadap upaya pengentasan kemiskinan yang sudah berjalan selama ini di Indonesia.

Melalui tambahan bantuan tunai Rp 250.000 kepada setiap warga miskin model donatur Warga Kaya, logikanya setahun kemudian Indonesia sudah dapat bebas dari warga miskin dengan pendapatan melebihi Rp 500.000 per kapita, apabila kriteria Penduduk Tidak Miskin masih tetap dengan pendapatan tidak lebih Rp 350.000 per kapita.

Guna menyukseskan gerakan menggedor Warga Kaya Indonesia mau membantu segera mengentaskan kemiskinan, jika memungkinkan dapat dikuatkan dengan melakukan kontak-kontak internet dengan warga kategori kaya yang bekerja di semua lapisan kantor-kantor swasta, BUMN/BUMD dan kantor pemerintahan terlepas dari jabatan kedinasannya agar mau menjadi donatur pengentasan kemiskinan.

Jika Warga Kaya juga mau bersatu peduli maka diharapkan Indonesia dapat segera nol dari angka kategori rakyat miskin.Bukan mimpi, tapi itulah harapan salah satunya yang dapat dilakukan melalui pemanfaatan pemberian paket internet unlimited gratis dari Indosat. Menggedor Warga Kaya melalui internet agar aktif mengentaskan kemiskinan, mengapa tidak…..!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun