[caption id="attachment_351687" align="aligncenter" width="480" caption="Gerbang P2ID Sultra di Kendari yang berantakan puluhan tahun ditelantarkan/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]
Sebanyak 4 duplikasi rumah adat di tengah kawasan Pusat Promosi dan Informasi Daerah (P2ID) Sulawesi Tenggara (Sultra) di kecamatan Kadia, kota Kendari, ibukota provinsi Sultra kini Atap, Lantai, dan Dindingnya (Aladin) sudah lebih 10 tahun dibiarkan rusak tak terurus.
Rumah-rumah adat tersebut, masing-masing rumah adat kabupaten Buton yang dibuat mirip dengan rumah adat yang terdapat dalam Benteng Keraton Wolio, dilengkapi dengan duplikasi tiang bendera. Kondisinya hingga Selasa (17/02/2015) siang dinding-dindingnya terlihat kusam dengan cat-cat yang meluntur. Papan penanda di depannya sebagai Pusat Promosi dan Informasi kabupaten Buton rusak berantakan, seperti kondisi tulisan lampu asesori Banimo Koro Sumanamo Lipu di bubungan rumah.
Sekalipun terlihat ada yang menjadikan tempat tinggal di samping bangunan, namun sejumlah bagian plafon serta jeruji terlihat rusak tercabik-cabik, dan belukar yang tumbuh mengelilingi halaman mengesankan lokasi cukup lama tak terurus.
[caption id="attachment_351689" align="aligncenter" width="480" caption="Rumah adat Buton yang tak terurus di kawasan P2ID Sultra/Ft: Mahaji Noesa"]
[caption id="attachment_351690" align="aligncenter" width="480" caption="Rumah adat Kendari sebagian besar dinding pembatas dan plafon teras rusak/Ft: Mahaji Noesa"]
Kemudian rumah adat kabupaten Muna di arah timurnya juga tampak kusam. Pintu naik ke lantai 2 dihempang pagar pembatas penanda tidak boleh masuk. Dua ekor anjing Selasa siang terlihat tidur-tiduran sebagai penjaga di depan pintu tergembok ruang lantai 2 yang di atasnya tertulis Muna Tempo Dulu dan Sekarang.
Terlihat ada kegiatan sejumlah oknum berpakaian dinas PNS di bangunan bagian belakang lantai pertama. Seseorang diantaranya menjelaskan, tempat tersebut dimanfaatkan sebagai Kantor Perwakilan Pemerintah Kabupaten Muna di Kendari. Sejumlah jejeran jemuran pakaian di sayapbangunan menandakan juga ada ruang di rumah adat Muna ini dimanfaatkan sebagai rumah tempat tinggal keluarga.
Sama seperti kondisi rumah adat kabupaten Kendari serta rumah adat kabupaten Kolaka di arah barat, banyak bagian Aladin-nya yang terlihat sudah lama rusak tak pernah diperbaiki. Kecuali rumah adat Kolaka, menurut salah seorang anggota keluarga yang menghuni rumah tersebut, bagian atapnya yang rusak baru saja diganti oleh Pemkab Kolaka.
[caption id="attachment_351692" align="aligncenter" width="480" caption="Pemkab Kolaka telah mengganti atap Rumah adat Kolaka di P2ID Sultra/Ft: Mahaji Noesa"]
[caption id="attachment_351696" align="aligncenter" width="480" caption="Rumah adat Muna dilarang masuk ke lantai 2/Ft: Mahaji Noesa"]