"Lho lihat tu anak indie, kalau bikin puisi selaku kopa-kopi kopa-kopi mulu gitu, kek enggak pernah minum yang lain aja."
Salah satu pernyataan yang membuat saya tertawa terpingkal-pingkal sendiri, karena kebetulan saya sedang nonton salah satu komika kondang yang sedang menyenyeh tentang kelakuan anak-anak indie.
Menurut saya argumen sarkastis tersebut bukan sekedar guyonan doang, tapi memiliki makna yang mendalam, tentang kebiasaan-kebiasan para anak-anak indie yang akhir-akhir ini cukup viral di dunia maya, memalui berbagai konten, terutama melalui puisi-puisi yang selalu berkaitan dengan kopi disetiap diksi-diksi yang disaji. Kalau lho enggak percaya baca aja tuh puisi-puisi karya Bambang Fiersa Bertsari, Ekohm Abiyasa, Igant Erisza Maudyna dan yang lainnya. Banyak beut dah.
***
Jika kita merujuk pada pemahaman awal, bahwa indie adalah singkatan dari kata independent, yaitu sifat-sifat yang 'mandiri', 'bebas', 'merdeka'.
Jadi anak-anak indie ini terkenal dengan kebebasan dalam mereka berekspresi, baik itu dalam lagu-lagu maupun dalam berpuisi atau karya-karya lainnya. Dulu pada era 90-an lebih terkenal dengan musik-musik indie. Saat itu, muncul band-band legendaris seperti Mocca, Pas Band, Pure Saturday, NAIF, Goodnight Electric, dan masih banyak lagi.
Nah, anak-anak indie pada saat ini memang identik dengan senja dan kopi sih, tapi jangan salah lho ya! Menjadi anak indie tak harus selalu dengan itu kok, minum apapun tak membatalkan anggapan bahwa kalian tetap anak indie. Eh, kebetulan tulisan ini saya tulis sekalian untuk menjawab kegelisahan Bung Erwin, beliau salah seorang penulis juga, yang mempertanyakan soal anak indie.
Kembali kepemahaman awal tadi, bahwa indie menunjukkan kebebasan berekspresi dalam berkarya dan tentunya ditunjukkan dalam kebiasaan-kebiasan di dunia nyata.
Kan ribet juga tuh, kalau Anda tak suka kopi, ataupun akan timbul penyakit jika minum kopi. Sakit lambung minsalnya. Tapi karena terlalu terobsesi dengan dunia indie, membuat Anda harus minum kopi. Oh no! Jangan lakukan itu, justru kalian tidak bebas bersikap karena seolah-olah hanya kopi yang ada di dalam dunia anak-anak indie.
Dan jika kalian pengen bikin puisi tak harus selalu kek gini, "Pagi ini kopiku tercipta, dari pahitnya masa lalu dan manisnya dirimu kini." Preet!