Gua emang bukan orang yang fanatik ama sepakbola dalam negeri. Gua juga bukan orang yang ngenyimak pertandingan demi pertandingan LSI di layar tivi. Gua bahkan ga punya klub favorit di liga domestik, meski kalo Persebaya main gua pasti ikut nyanyiin yel-yelnya. Tapi bukan berarti gua ga nasionalis, apatis ama sepakbola dalam negeri, gua masih menyempatkan waktu buat nonton pertandingan Timnas Merah Putih. Gua selalu bangga ama Timnas kita, melihat para pahlawan berjuang, apapun hasil yang mereka torehkan. Ketika publik sepakbola di negara ini begitu ramai mempermasalahkan PSSI, kompetisi LSI, kontroversi LPI, gua juga mengikuti. Gua ikut petisi "Nurdin Turun", dan ikut baca "cerita-cerita" busuknya PSSI yang dishare di sosial media. Alangkah kagetnya pas gua tahu, Nurdin Halid udah memimpin asosiasi sepakbola negeri ini selama 7 tahun, bahkan seorang Nugraha Besoes udah duduk dikursi Sekjen sejak 1983... Muka gila.. Gua aja belom lahir!! Betah banget. Pantes sekarang kebakaran jenggot, kelamaan duduk anteng sih.. Anyway, mau seberapa besar jasa elo elo pada, seberapa hebat kontribusi kalian berdua, jika publik sudah tidak menghendaki, give it up guys, jangan tunggu people power. Dont be like monkeys on the trees..alias jangan kaya monyet diatas pohon yang ga mau turun karena banyak buah diatas sana, seolah-olah tuh pohon milik pribadi. Apa perlu monyet berkaca juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H