Mohon tunggu...
Sosbud

Kain Penutup Kepala di Jawa Barat - IKET,Barangbang Semplak

25 April 2012   11:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:07 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1335354152633665576

BARANGBANG SEMPLAK Hatur punten,SAMPURASUUN kersana nu maparin sagala rasa,ka indung  kalih bapa,ka-para luluhur sadaya,kalih sadaya anu parantos gumelar  sateuacan simkuring,ka sakabeh anu hirup di ieu alam kalih sadaya  kadang wargi, seja nga uningakeun rupa iket BARANGBANG SEMPLAK. pun  sapun. DEFINISI Merupakan rupa iket RÈKA'AN BAHEULA.Dikatakan réka-an baheula, karena  dari sejak dahulu sampai sekarang kita masih mengenal dan mendengar  nama BARANGBANG SEMPLAK, dan tentunya rupa iket ini di kenalkan sejak  jaman dahulu kala, yang tidak tahu persis kapan tahun nya. Barangbang  = pelepah dari pohon kelapa atau aren, SEMPLAK = Hampir patah,namun  masih menempel pada bagian pohon nya., jadi BARANGBANG SEMPLAK =  Bagian dari pelepah pohon kelapa/aren yang hampir patah, namun masih  menenempel pada pohon tersebut.Kemudian sebagian orang dan wilayah rupa iket ini sangat identik  dengan JAWARA. PENEMPATAN PEMAKAI Rupa iket ini dalam beberapa kalangan sangat identik dengan JAWARA, Namun arti dari kata JAWARA itu tidak selalu dengan indentik kekerasan  namun sebuah sebutan dalam istilah bahasa daerah yang artinya adalah  unggul atau paling unggul dalam bidang nya.Contoh penempatan kata adalah JAWARA DOMBA ADU = paling unggul dalam  domba adu, JAWARA MANCING = paling unggul dalam hal pemancingan, dan  beberapa kata JAWARA lainnya. Namun JAWARA yang paling melekat pada  pemikiran kita adalah JAWARA yang berkaitan dengan hal BELADIRI dan  bersifat BAHEULA, serta memiliki KESAKTIAN serta BERBAGAI AJIAN yang  bersifat NON LOGIS.Jadi sebetulnya dengan menggunakan rupa iket BARANGBANG SEMPLAK bukan  berarti serta merta beliau adalah JAWARA BELADIRI, namun bisa saja  sebagai JAWARA dalam hal lainnya. BENTUK IKET BERKAITAN DENGAN TUBUH MANUSIA Rupa iket BARANGBANG SEMPLAK identik dengan hal-hal yang bersifat  mengeluarkan keringat atau pun dalam bentuk keceria-an atau suasana  yang penuh dengan olah ubuh,seperti pencak,sisingaan,angklung, calung,  bajidoran,dsb. Jika dilihat dan diartikan secara kenyamanan,bentuk rupa iket  BARANGBANG SEMPLAK  terdiri atas 2 bagian. 1.yaitu bagian atas yang terbuka,diartikan sebagai ruang sirkulasi  udara di bagian kepala agar tidak terjadi panas yang berlebih ketika  kita sedang berkegiatan dengan mengeluarkan tenaga, yang akhirnya kita  akan berkeringat 2. Bagian pinggir/sisi berfungsi sebagai penyerap keringat dari  permukaan kepala kita. Jadi ketika kita beraktivitas keringat akan mudah terserap dan bagian  atas kepala akan mendapatkan sirkulasi udara yang baik. BARANGBANG SEMPLAK DI KAMPUNG ADAT / DI PILEMBURAN Dalam keseharian dan penggunaan di beberapa lembur adat, perihal  makna,arti,serta waktu penggunan tentang rupa iket ini sangat variatif  sekali, beberapa diantaranya adalah: Di Lembur CIPTAGELAR, rupa iket ini dipergunakan pada saat acara  hiburan ketika sedang berkesenian atau orang tersebut sedang dalam  berkativitas yang penuh dengan semangat, contoh ketika sedang bermain  angklung,debus,dll. Dan setelah aktivitas bermain angklung ini  selesai, biasanya rupa iket ini diganti lagi dengan rupa iket yang  lainnya. Dan dapat disimpulkan penggunaan rupa iket ini hanya sesaat  saja, serta dalam keseharian jarang sekali yang menggunkakan rupa iket  ini. Di Lembur Naga, rupa iket ini hampir tidak dipergunakan, karena sangat  identik dengan JAWARA yang mengandung arti BELADIRI, jadi hampir bisa  dikatakan tidak diperkenankan bagi warga-nya menggunakan rupa iket  ini., dan hampir sama dengan di lembur adat DUKUH,KUTA, serta  Cikondang. Di Baduy atau Kanékes. rupa iket ini hampir banyak ditemukan dan  dipergunakan dalam keseharian, dan tidak menjadi persoalan dalam hal  JAWARA atau bukan. BARANGBANG SEMPLAK DI PERKOTAAN Sering kita jumpai beberapa di perkotaan, baik tua maupun muda menggunakan rupa iket ini, tentunya dengan perasaan sadar, namun tidak mengetahui nama dari rupa iket yang dipergunakannya, hal ini adalah sah sah saja, karena di perkotaan bebeda dengan di pedesaan, namun yang perlu kita ingatkan adalah walaupun di perkotaan menggunakan barangbang semplak, setidaknya tingkah laku kita lah yang harus dijaga agar tidak menggambarkan hal-hal yang selama ini menjadi klenik. Namun setidaknya kita juga harus pandai menempatkan dimana sebaiknya rupa iket ini dipergunakan, jika memang dalam satu perkumpulan yang memang sudah mengetahuinya dan mempunyai landasan arti nya. Terkadang juga walau diperkotaan, sebagian daerah masih tetap mengatakan bahawa rupa ini adalah JAWARA, namun sejauh mana kita bisa memberikan artian atau makna dalam pelestarian serta peghormatan. BARANGBANG SEMPLAK BUKAN MOTIF. Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa BARANGBANG SEMPLAK ini adalah  nama MOTIF dari kain, namun perlu saya tegaskan bahwa MOTIF  BARANGBANG SEMPLAK sampai sekarang belum dibuat dan ditemukan, jadi  jika ada penjual atau pengguna yang menggunakan kata BARANGBANG  SEMPLAK sebagai motif, maka hal ini adalah SANGAT KURANG TEPAT. Namun tentunya LELUHUR kita tidak akan menamakan rupa iket ini dengan  ASAL memberikan nama,kemungkinan ada makna dan arti yang tersembunyi  dari rupa iket ini yang menjadi petanda serta pengingat untuk kita.  Dalam hal ini saya tidak bisa mengejar ke beberap ratus atau ribu  kebelakang tentang arti yang sebenarnya dan filosofi tersendiri dari  BARANGBANG SEMPLAK. Namun yang pasti adalah, mari kita JAGA dan di  ingat kembali, agar tidak kembali tenggelam dan menghilang dari  peradaban kita. CARA NG-IKET BARANGBANG SEMPLAK Pada prinsipnya rupa iket ini adalah rupa iket paling mudah dalam  penggunaanya. Namun di beberapa daerah dan kebiasan menjadi terbagi 2,  yaitu bagian ikatan yang tersembunyi dan terlihat pada bagian belakang  nya. Neda kajembaran na, Rahayu _/_ M.A.H.A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun