Vaksin Covid-19,Kupas Tuntas Bersama Prof.Dr.apt. Zullies dan Ir.Nanung dalam Webinar STIKes Ibnu Sina Ajibarang
Webinar kali ini mengundang pembicara Ir.Nanung Danar Dono,S.P.t,M.P.,Ph.D.,IPM. Peneliti Pascasarjana Fakultas Peternakan UGM) dan Prof.Dr. apt.Zullies Ikawati ,Fakultas Farmasi UGM, yang diadakan oleh STIKes Ibnu Sina Ajibarang,25 Februari 2021 lalu.
Menurut apt.Adi Susanto ,M.Farm.,selaku Ketua STIKes  Ibnu Sina Ajibarang dalam sambutan pembukaannya mengarapkan agar pelaksanaan webinar kali ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan ilmu pengetahuan kita dan setidaknya dapat mengurangi dan memutus mata rantai Covid-19 di lingkungan kita. Adapun rangkaian penyelenggaraan Webinar kali ini merupakan,yang ke-7 sejak pandemi, dan ini menjadi salah satu bentuk pengabdian masyarakat secara virtual, yang sebelumnya diawali dengan pembuatan serta pendistribusian Handsanitizer ke Instansi kesehatan di lingkungan sekitar kampus. Webinar kali ini diikuti oleh,mahasiswa dan dosen,Instansi pendidikan serta praktisi kesehatan ,farmasi dan para apoteker di beberapa daerah. Adapaun total pendaftar dari berbagai kalangan mencapai 200 peserta.
Pada sesi pertama sebagai pembicara adalah Ir.Nanung Danar Dono,S.P.t,M.P.,Ph.D.,IPM. yang memaparkan ; Upaya Indonesia untuk memper cepat keluar dari Wabah Covid-19 : 1.Pemerintah Indonesia harus lebih serius jika ingin lebih cepat lepas dari wabah Covid-19. 2.Meningkatkan Anggaran Kesehatan , 3.Menindak tegas para provokator antivaksin yang gemar menyebarkan berita dusta / hoax di media sosial,4.Menerapkan sanksi tegas untuk para pelanggar protokol kesehatan Covid-19.
Demikian menurut Ir.Nanung,Peneliti Pascasarjana Fakultas Peternakan UGM) dalam webinar yang bertema Vaksin Covid-19,menurutnya ,kita harus tegas menolak berita hoax seperti ini dengan munculnya berbagai berita Hoaks yang beredar seputar vaksin misalnya :
Vaksin adalah senjata biologis untuk depopulasi orang Islam, maka tidak ada di Eropa ,Amerika,dan Israel.
Dijelaskan,Pernyataan bahwa vaksinasi itu untuk melumpuhkan generasi Islam itu sungguh lebai dan mengada-ada. Tidak ada bukti ilmiah apa pun dalam sejarah yang membenarkan hal tersebut. Malahan vaksinasi justru dilakukan di berbagai negara maju, seperti: Amerika, Israel, Canada, Inggris, Belanda, Australia, dll. Bahkan vaksinasi diinisiasi oleh ilmuwan Islam, yaitu: Ar Razi, kemudian dikembangkan di Turkiye.
Ini sungguh berita bohong yang menyesatkan,karena faktanya tidak demikian,karena fakta sesungguhnya justru negara pemakai vaksin adalah sebagai berikut, dari data pemesan vaksin Covid-19: Uni Eropa memesan 1,4 miliar dosis vaksin dari: Pfizer, Sanofi, AstraZeneca, Curevac, Jhonson&Jhonson, Moderna.AS memesan 800 juta vaksin covid dari: Pfizer, Sanofi, AstraZeneca, Novavax, Jhonson & Jhonson, Moderna. Jepang memesan 540 juta vaksin dari: AstraZeneca, Moderna, dan Novavax.Inggris memesan 340 juta dosis vaksin dari: Pfizer, Sanofi, AstraZeneca, Novavax, Jhonson&Jhonson, Valneva.
Sementara di sesi kedua dilanjutkan dengan tema ,Peran tanaga farmasi dalam Edukasi tentang Vaksin Covid-19 oleh : Prof.Dr. apt.Zullies Ikawati ,Fakultas Farmasi UGM.
Imunisasi adalah proses untuk meningkatkan imunitas/kekebalan tubuh,Vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke tubuh manusia dengan tujuan untuk mendapatkan efek kekebalan terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah patogen yang dilemahkan/diinaktifkan, yang dibuat dengan teknologi khusus, untuk menstimulasi sistim imun memproduksi antibody
Saat ini banyak teknologi/platform baru untuk membuat vaksin, misalnya dengan mRNA, viral vector, sub unit protein, dll.