Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kuliah Empat Pilar Kebangsaan oleh Siti Mukaromah,S.Ag , M.Ap di STIKes ISA

26 November 2019   22:38 Diperbarui: 27 November 2019   00:08 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa Indonesia harus bersyukur bahwa sampai detik ini tetap bersatu dalam Bingkai NKRI.Kita harus  berterima kasih atas kearifan para  generasi para pendahulu kita  dan mari  mengamalkan nilai-nilai  butir panca sila yang  telah mereka tanamkan,  yang telah mempedomani hidup berdampingan secara damai.Karena secara kudrati bangsa ini memang  terdiri dari ribuan pulau ribuan suku bahasa adat,budaya  dan bermacam macam agama.

Dan kemajemukan ini bisa dipersatukan  dengan  pancasila.Dengan nilai pancasila semua golongan merasa memiliki  negeri ini. Inilah kenapa umat islam yang mayoritas ini tidak menuntut menerapkan asas sariat islam dalam konsep bernegara. Tetapi  menggunakan pancasila  sebagai Dasar Negara.Kesadaran para pendahulu kita jika menerapkan syariat islam  dalam kemajemukan,kebinekaan ini justru akan mengancam kesatuan dan persatuan  bangsa, orang Bali, Papua, Maluku, Sulawesi dll. Yang berbeda keyakinan  tentu akan keberatan jika  negeri ini menerapkan  syariat islam   sebagai dasar negara, karena memang kita berbineka  maka kita harus mengakui keragaman. Sehingga konsep dasar kebinekaan inilah yang telah mewarisi kita sampai sekarang ini.

Dalam posisi ini peran ke arifan  Tokoh NU KH.Hasyim Asy'ari telah menjadi rujukan yang mampu meletakan dasar kebinekaan  sekarang ini yang memberikan masukan ke Presiden Sukarno bahwa  umat islam harus memegang teguh nilai-nilai pancasila karena tidak bertentangan dengan agama.

Dalam perkembangannya pancasila menjadi konsep final dasar negara oleh para penerusnya. Sehingga inilah barokah yang harus kita jaga dan lestarikan dan amalkan.

Demikian yang disampaikan oleh Siti Mukaromah, S.Ag.,M.Ap  dalam kuliah umum yang disampaikan di STIKes IBnu Sina di hadapan sekitar 150 mahasiswa STIKes Ibnu Sina Ajibarang 26 /11/2019  yang dihadiri oleh ketua STIKes Ibnu Sina Ajibarang, Jajaran  Pembina   dan Pengurus YPP  MNU Ajibarang ,Dosen dan Karyawan serta sekitar 150 mahasiswa.

Dia berharap agar kampus bukan sekedar menjalankan rutinitas akademik saja namun juga mampu menampilkan miniatur keindonesiaan yang beraneka ragam.

Dalam sesion tanya jawab, sempat ditanyakan oleh peserta" bagaimana upaya generasi muda supaya bisa meneruskan kejuanganya dalam era milenial ini" dan menurutnya "  Sebagai generasi penerus harus banyak belajar butir butir pancasila, dan  menggali didalamnya tentang nilai-nilai  luhur itu untuk dipraktekan  dalam keseharian dalam  kehidupan berbangsa dan bernegara dengan memelihara konsep kebinakaan yang sudah dicontohkan para pendahulu kita supaya kehidupan berbangsa dalam  NKRI terpelihara.

Pertanyaan yang agak melenceng namun  sedang fenomenal  yaitu bagaimana kita mensikapi jika di dalam lingkungan dekat kita ada anak punk yang kini dianggap sampah masyarakat seperti yang ditanyakan oleh peserta. Menurutnya tindakan yang tepat ialah mendekati supaya bisa merubahnya, bukan dengan berbuat kasar.Karena kekerasan tidak akan mampu merubahnya.

Secara khusus, tentang sumbangsih Ibu Erma terhadap daerah aspirasinya ialah telah meneruskan aspirasi dari masyarakat yang diwakilinya. Dan memberikan penyaluran bantuan di beberapa wilayahnya antara lain, bantuan ambulan ke Sumpiuh,Cilacap dll, bahkan ke STIKes Ibnu Sina Ajibarang ini.

Menurutnya gunakanlah sarana ambulan ini jangan hanya untuk lingkungan sendiri saja karena harus bermanfaat pada masyarakat lebih luas yang perlu di bantu supaya pahalanya terus mengalir, karena  kemanfaatannya akan selalu ditanyakan kelak.

Kehadiran kali ini merupakan yang ke tiga di STIKes Ibnu Sina Ajibarang, Ibu Erma,panggilan  akrabnya  Siti Mukaromah, S.Ag.,M.Ap . Anggota DPR  RI dari PKB  merasa kagum bahwa dalam 3 tahun  sejak berdirinya  kini  sudah mencapai  213 an mahasiswa  dalam  dua Prodi yaitu S1 Farmasi dan D3 Analis farmasi dan makanan. " ini sebuah kemajuan yang sangat berarti, kita berharap agar ke depan lulusan kita mampu menembus cakrawala, bisa bersaing  dengan perguruan tinggi lain , bangkit, rajinlah belajar supaya sukses menembus cakrawala "  mengakhiri   ( Gung )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun