Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rohadi :Saya Mohon Dihukum, Yang Mulia Saya Tidak Mau Dibebaskan

25 November 2016   18:04 Diperbarui: 25 November 2016   18:11 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Andai semua yang bersalah bisa meniru sikap Rohadi,alangkah indahnya dunia ini. Tanpa harus ada kecamuk yang berarti.Kehidupan  sosial akan terasa damai dan aman ,tentram.Semua saling menghormati ,saling tepo seliro jauh dari sikap permusuhan .Sikap gentelman seperti Rohadi akan menciptakan iklim hukum yang  lebih adil dengan mengorbankan kepentingan pribadi dan lebih mengutamakan  kepentingan umum,kemaslahatan bangsa yang lebih besar.

Jika ditengah berbagai kasus politik akhir akhir ini bisa meniru sikap seperti ini dipastikan kita tidak akan menimbulkan konflik yang berkepanjangan yang telah menguras energi bangsa .

Sebuah pengakuan yang indah,tanpa harus hakim bekerja keras  Rohadi yang  didakwa menerima suap dari pengacara Saipul Jamil untuk pengurusan perkara percabulan yang melibatkan Saipul di PN Jakarta Utara,akhirnya  mengakui kesalahannya di pengadilan.

Saat Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut Rohadi dengan hukuman 10 tahun penjara,Rohadi dengan ikhlas berkata "Saya mohon dihukum, Yang Mulia. Saya merasa bersalah, saya tidak mau dibebaskan," ujar Rohadi kepada hakim.

Rohadi mengaku menyesali perbuatannya dan meminta hakim menjatuhkan putusan yang adil.Ia juga meminta agar hakim mempertimbangkan kondisinya saat ini.

Meskipun disisi yang lain iapun mengakui ,menurut Rohadi, ia merupakan tulang punggung keluarga dan memiliki anak yang masih kecil.

Secara spesifik, Rohadi menyebut nama salah satu putranya, yakni Raihan Satria Anggara, yang merupakan anak berkebutuhan khusus.

"Sekali lagi saya menyesal dan sangat merasa bersalah atas perbuatan saya ini," kata Rohadi.

Sebaik baik manusia bukanlah yang tak pernah bersalah,namun mereka yang bersalah dan segera bertaubat , mengakui kesalahannya.Rohadi telah memberi contoh.Alangkah  Indahnya dunia ini jika dihuni oleh insan yang insaf seperti ini. Tidak dirasakan sikap pengakuan ini akan membawa rahmat dan berkah kehidupan  bangsa dan dijauhkan oleh malapetaka ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun