Pada dewasa ini di seluruh dunia termasuk di Indonesia ini banyak pelecehan seksual yang makin menjadi-jadi, walaupun daya intelektualitas semakin berkembang namun tidak dengan kesadaran manusia sebagian.Â
Baru-baru ini banyak kasus pelecehan seksual yang terjadi di ruang publik seolah-olah manusia di ibaratkan seperti hewan dimana dapat melawan hawa dingin atau panas tapi tidak bisa melawan hawa nafsu, terlebih lagi banyak pula kasus pelecehan seksual terhadap korban-korban yang menggunakan pakaian serba tertutup.
Banyak negara yang membentuk Undang-Undang tentang pelecehan seksual, termasuk di Indonesia bahkan lembaga turut di dirikan sebagai wujud terselenggaranya agar mengurangi atau bahkan menghilangkan pelecehan seksual di Indonesia.Â
Namun siapa sangka bahwa setiap komponen yang ada sudah menyerukan pelecehan seksual namun kasusnya merebak dimana-mana, timbulah beberapa pertanyaan "apakah pelecehan seksual ini memang sebagai wabah, atau faktor-faktor yang ada masih mendukung adanya pelecehan seksual ?".
Ada beberapa hal yang di garis bawahi dalam membahas pelecehan seksual yang masih terjadi yaitu :
- Pecahan sosial yang masih terjadi di Indonesia menyebabkan merebaknya pelecehan seksual. Dimana pecahan sosial yang dipengaruhi kesenjangan, termasuk ekonomi, daya pikir, tingkat kedewasaan, dan miss interaksi sosial menjadi faktor terjadinya pelecehan seksual pula yang ada di masyarakat.
- Kesenjangan pendidikan di masyarakat Indonesia. Dimana dalam satu kota maju saja sesuai index banyak orang-orang yang masih tidak mengenyam bangku pendidikan, hal tersebut juga menjadi faktor adanya pelecehan seksual. Edukasi tentang pelecehan seksual tersebut seharusnya sudah mulai masif dan matang di dalam bangku sekolah. Karena bila melihat berita hari ini sebagian pelaku banyak pula dari orang-orang yang tidak bersekolah.
- Kegagalan sebagian masyarakat tentang menerima teknologi yang berkembang pesat. Sebab berita hari ini pula banyak menerangkan bahwa pelaku-pelaku pelecehan seksual dari orang-orang yang memang melihat pornografi di dalam internet yang sudah berkembang dengan pesat.
- Pemikiran patriarki yang masih berkembang. Dimana orang mengatakan korban yang hari ini kebanyakan adalah perempuan sebagai suatu hal kelemahan sehingga banyak munculnya kasus pelecehan seksual pada perempuan.
- Regulasi yang mungkin masih condong dengan para pelaku atau bahkan politisasi dalam penerapan regulasi oleh badan-badan terkait atau mungkin munculnya faktor-faktor yang menyebabkan kegalalan pelaksanaan regulasi.
Walau ilmu makin berkembang, manusia sedikit kacau memberikan arti yang lain. Bahwa hari ini banyak munculnya kasus pelecehan seksual seolah etis dan etika sebagaimana representatif dari norma-norma yang luhur dikesampingkan atau bahkan semakin ilmu itu berkembang pada manusia tetapi kesadaran manusia semakin merendah.Â
Seharusnya semakin majemuknya ilmu, setiap orang harus bisa memberikan manfaat di setiap apa yang ia pelajari karena ilmu di dunia ini tidak akan merubah sudut pandang setiap manusia dalam menjalani kehidupan sosial (tidak ada ilmu yang mengajarkan ketidakbaikan), beberapa hal dirasa gagal dalam mengimplementasikan ilmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H