Industrial adalah gaya furniture yang terinspirasi oleh pabrik industri abad ke-19. Padahal, sejarah konsep dari gaya arsitektur industrial ini berdasarkan pengalaman orang-orang eropa yang kerap menggunakan bangunan bekas pabrik yang sudah tidak terpakai.
Mereka (orang-orang eropa) sudah meninggalkan tampilan bangunan tanpa memoles atau mengubahnya. Sehingga desain gaya ini terkesan menjadi menonjol karakter natural dari elemen bangunan yang berbeda.
Seperti konsep hidup yang memberikan kesan setengah jadi atau unfinished. Tidak dapat dipungkiri bahwa Industrial mengedepankan keunikan tersendiri dengan gaya yang terinspirasi dari berbagai komponen industrial.
Detail arsitektur yang tampak terbuka menunjukkan hal ini, misalnya pemasangan batu bata pada dinding rumah tanpa plester. Ini karena industri lebih menekankan pada kustomisasi fisik dengan teknik desain yang berbeda tanpa menghilangkan karakter aslinya.
Meski sekilas terlihat muram, gaya ini justru menunjukkan sisi modern, sederhana, penuh estetika jika ditata dengan baik.Berikut ini adalah penerapan material pada gaya arsitektur industrial
Material
Bahan yang digunakan menggarisbawahi konsep industri yang unik. Hindari bahan mewah seperti marmer saat mengenakan gaya ini.
Fitur utama bahan kemasan industri adalah pemilihan bahan dengan sifat kuat, daya tahan, dan daur ulang fungsional. Lengkapi desain industrial rumah Anda dengan logam, aluminium, kayu, dan batu pada interior rumah.
Warna
Warna juga merupakan faktor penting saat menerapkan konsep desain industri. Ciri khas gaya industrial adalah penggunaan warna netral dan gelap seperti abu-abu, hitam dan putih.
Beberapa apartemen juga menawarkan efek cahaya dan bayangan dengan karya seni dan layar. Tujuannya agar ruangan terlihat lebih hidup.