Tumpukkan pekerjaan di bulan September yang lalu membuatku ingin melepas penat sejenak dengan mendengarkan deburan ombak diiringi hembusan angin semilir dan pasir berbisik. Indonesia, yang merupakan sebuah negara kelautan dan kesatuan, memiliki ribuan pulau yang kaya akan ragam suku dan pesona alam yang begitu memikat.
Aku yang mengidamkan berlibur melihat langit lepas dan dengan jelas menyaksikan matahari terbenam, namun dengan wisatawan yang tidak begitu membeludak, mencoba mencari referensi pantai yang layak dikunjungi. Beberapa referensi menyarankan untuk berkunjung ke Banyuwangi atau Pacitan yang masih berada dalam satu provinsi dengan tempat tinggalku.
Namun, kali ini aku ingin mencoba berada di tempat yang benar-benar baru dan belum pernah kudengar. Kemudian temanku yang tinggal di Balikpapan mendengar bagaimana desperate nya aku kali ini. "yaudah kamu kesini aja, nginap dan makan dari sini, kamu tinggal nanggung tiket pesawat, kan banyak tuh promo tiket," ucapnya. Oiya!
Ternyata semesta tidak setega yang aku pikirkan. Tanpa banyak buang waktu, aku mengecek promo yang ditawarkan berbagai e-commerce untuk tiket penerbangan. Setelah menimbang dan membandingkan dari berbagai aspek, aku memutuskan untuk menggunakan promo dari Pegipegi yang ramah untuk kantong karyawan sepertiku.Â
Tak lama setelah melakukan proses pembayaran, e-ticket sudah berhasil diterima ke pesan masuk email. Ah!, Aku tidak sabar untuk menyeberangi laut menuju Balikpapan minggu depan.
Semingggu kemudian setibanya di Balikpapan, aku yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Borneo meminta temanku untuk langsung menunjukkanku pantai elok yang tidak ber "penghuni".
Kota Balikpapan yang berada di pesisir Kalimantan Timur memiliki banyak pantai dan salah satu pantai yang mampu meramaikan wisata Indonesia adalah Pantai Banua Patra.
Pantai ini berada di jantung kota Balikpapan tepatnya di jalan jenderal Sudirman, di seberang Lapangan Merdeka. Pantai Banua Patra yang berada di ujung barat Balikpapan mampu memamerkan pemandangan matahari terbenam diatas batuan karang.
Jangan lupa pakai alas kaki mengingat batuan karang ada dimana-mana di pantai ini dengan berbagai ukuran. Bergaya itu keren tapi lebih keren lagi kalau kita mendahulukan keamanan kita, yah.
Setelah puas mengamati indahnya lautan lepas sambil mengamati kapal tanker menuju Pelabuhan Semayang sesaat sebelum matahari terbenam. Kami melangkahkan kaki menuju ke sisi timur dari Banua Patra. Aku disambut dengan jejeran kafe dan restauran untuk menghilangkan dahaga menaiki batu karang. Kafe yang berada di pinggiran pantai membuat sensasi sunset menjadi lebih afdol.Â