Selain itu, kehadiran influencer di media sosial sering kali menyebabkan perbandingan fisik dan sosial yang dapat meningkatkan perasaan rendah diri.
Dampak negatif lainnya meliputi gangguan tidur, cyberbullying, pelecehan online, permasalahan citra tubuh, perilaku makan tidak sehat, fear of missing out (FOMO), dan gejala depresi.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa membaca artikel berikut ini: "Hubungan Kecanduan Media Sosial dan Kesehatan Mental".
2. Memiliki pandangan pesimis terhadap dunia
Alasan lainnya adalah karena Gen Z memiliki pandangan yang semakin pesimis terhadap dunia.
Menurut studi dari Montclair State University, generasi ini cenderung melihat dunia sebagai tempat yang lebih berbahaya, dibandingkan dengan pandangan generasi sebelumnya yang cenderung lebih positif.
Peristiwa-peristiwa terkini, seperti krisis iklim dan kekerasan yang sering terjadi, membuat Gen Z lebih mudah resah. Belum lagi, generasi ini juga mengalami masa pandemi COVID-19 pada masa pertumbuhan mereka, sehingga menimbulkan pandangan yang cenderung negatif terhadap masa depan.
3. Terisolasi dari lingkungan
Menurut survey, hampir separuh responden Generasi Z menggunakan internet 10 jam atau lebih setiap hari. Hal ini menyebabkan waktu yang lebih sedikit untuk berinteraksi secara langsung atau tatap muka dengan orang lain di sekitarnya.
Dampaknya adalah meningkatnya perasaan terisolasi dan kesepian di kalangan Generasi Z. Akibatnya, mereka menjadi lebih rentan terhadap gangguan mental.
Nah, apabila kamu mengalami kesepian, simak pembahasan pada artikel ini untuk mengetahui cara mengatasinya: "Lawan Kesepian dengan 4 Cara Sederhana Ini".
4. Lebih peduli terhadap isu sosial dan politik
Menurut penelitian dari Edelman, sekitar 70% dari Generasi Z di seluruh dunia mengatakan mereka terlibat dalam isu sosial atau politik. Kepedulian ini sering kali dipicu oleh mudahnya akses mereka terhadap berita terbaru melalui internet.
Akan tetapi, hal ini juga membuat Gen Z terpapar secara intensif pada berbagai isu sensitif. Contohnya seperti perang, kekerasan, konflik politik, rasisme, dan masalah-masalah sosial lainnya yang sering kali belum terselesaikan oleh pemerintah.