Mohon tunggu...
MAGHFUR AMIEN
MAGHFUR AMIEN Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Berbagi sebanyak-banyaknya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengatasi Kecemasan Menjadi Tua

20 Desember 2013   11:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:42 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

April 17, 2010 at 3:06pm
Saya sedang duduk di sebuah kafe di tengah kota yang ramai. Empat pria duduk di meja sebelah saya. Saya tidak ingat pernah melihat keempat orang yang tampaknya sedang bersenang-senang ini. Mereka tertawa sangat keras sehingga saya mengira salah seorang dari mereka jatuh dari kursinya!!!

Ketika tawa itu berhenti, salah seorang dari mereka berdiri dan berpamitan. Sesaat kemudian, seorang wanita yang duduk di samping para pria yang tinggal bertiga itu berpaling kearah mereka, tersenyum dengan riang, dan bertanya, “Omong-omong, berapa usia kalian?” Tampaknya seolah-olah wanita itu hanya bersikap ramah dan ingin tahu. Saya turut merasakan kegembiraan yang dirasakan wanita itu hanya karena kehadiran mereka.

Dalam sekejap yang sangat dramatis itu saya melihat ada perubahan sikap yang tiba-tiba, salah seorang dari pria-pria itu menjadi terlihat tertekan. Dalam nada yang marah dan defensive, ia menjawab, “Kami berusia delapan puluhan, memangnya mengapa?”

Mudah saja melihat apa yang telah terjadi. Sementara satu menit sebelumnya ia benar-benar menjalani hidup dan menikmatinya bersama teman-temannya, sekarang ia mulai berpikir tentang usianya. Konsekuensi yang tidak disengaja dari pertanyaan (yang sangat polos) wanita itu adalah pertanyaan yang membawa pria ini keluar dari saat itu dan masuk kedalam kepalanya. Ia mulai memikirkan hal itu. Dengan segera ia menjadi sadar akan dirinya sendiri. Segala sesuatu menjadi kurang penting, karena sekarang usia menjadi sasaran pikirannya.

Bagaimana mungkin orang yang sama, pada usia yang sama sesaat sebelumnya, dapat dengan segera berubah dari bersikap riang, puas, dan penuh sukacita menjadi bersikap serius, depress, dan penuh mengasihani diri sendiri? Hal itu tidak berkaitan dengan usia itu sendiri karena, jika demikian, keprihatinan akan selalu ada sepanjang waktu. Selain itu banyak orang yang benar-benar puas dengan usia mereka, tidak jadi soal apa yang akan terjadi. Beberapa orang menyatakan mereka jauh, jauh lebih bahagia menjadi semakin tua daripada ketika mereka masih lebih muda. Dan tentu saja, banyak kebudayaan di seluruh dunia bukan hanya menghargai tetapi juga benar-benar menghormati orang-orang yang lebih tua dalam masyarakat

Ini begitu aneh. Kebanyakan kita melewatkan tahun-tahun awal kita dengan cepat-cepat menjadi dewasa, dan tahun- tahun kita selanjutnya mengharapkan diri kita lebih muda! Satu-satunya konsistensi adalah ketidakpuasan dengan berapapun usia kita saat itu.

Menurut pendapat saya tidak ada suatu cara untuk membeli obat “kecemasan anti penuaan”. Jika ada, kita sudah memiliki obat itu! Miliaran dolar telah dihabiskan untuk mencoba terlihat dan merasa lebih muda juga untuk menunda atau mengingkari hal yang tak terelakkan tersebut. Uang di belanjakan untuk segala sesuatu mulai dari makanan, nutrisi, program-program olahraga dan perlengkapan, dan suplemen, sampai pakaian dan opersai plastik. Ada kelas-kelas, kelompok pendukung_Anda menyebutnya demikian. Dan janji itu selalu sama : jika Anda minum produk ini , atau membelinya, Anda akan merasa lebih muda atau Anda akan terlihat lebih muda _atau bahkan “And akan menjadi awet muda”. Masalahnya adalah, sekalipun hal itu berhasil untuk sementara, masalah intinya, yaitu kecemasan, tetap ada.

Sebelum saya melanjutkan, izinkan saya menyatakan secara terus terang bahwa saya adalah orang yang menggemari banyak hal yang akan membuat Anda terlihat atau merasa lebih baik atau yang dapat membantu Anda merasa lebihbaik tentang diri anda sendiri, yang berhubungan dengan usia kronologis Anda. Saya percaya dan menghargai ilmu pengetahuan modern danmerasa kita seharusnya memanfaatkan langkah-langkah dalam kedokteran, fisiologi, dan nutrisi kapanpun memungkinkan. Pada kenyataannya, Dr. Timothy Smith yang saya anggap jenius,menulis sebuah buku yang menentukan tentang melawan proses penuaan yang disebut Renewal: The Anti Aging Revolution. Jika Anda belum membacanya, saya sangat menagnjurkan Anda membacanya! Saya percaya kita seharusnya merawat dan menghargai tubuh kita, karena tubuh kita adalah karunia Tuhan dan rumah sementara untuk jiwa kita.

Setelah mengatakan hal itu, saya kira adalah penting_segera setelah melakukan apa yang dapat kita lakukan untuk menaga agar diri kita tetap sehat dan bersemangat_untuk setidaknya sedikit terbebas dari usia tubuh kita saya ingat ayah saya membagikan kata-kata bijak ini dengan saya beberapa tahun yang lalu ketika ia secara bergurau mengatakan, “ jika kau ingin menjamin dirimu terkena serangan kecemasan dan sakit parah yang terus-menerus, maka tetaplah benar-benar mempertahankan kemudaanmu. Berusahalah sepenuhnya. Itu adalah permainan yang tidak dapat kau menangkan, jadi kau ingin menjadi depresi, inilah cara yang hebat untuk melakukannya.”

Ia memiliki sudut pandang yang luar biasa hebat tentang penuaan dan memelihara dirinya dengan baik seperti yang dikukan semua orang yang saya kenal. Namun, pada waktu yang sama, ia benar-benar merasa damai dengan fakta tentang penuaan. Ketika kami membicarakan hal itu, ia bergurau kepada saya dengan mengatakan, “Saya benar-benar pandai dalam menerima hal-hal yang secara mutlak saya tidak memiliki kemampuan untuk mengubahnya.” Saya dapat membuktikan ketepatan dari pernyataan tersebut, dan sampei tingkat tertentu, saya juga merasa telah melakukan pekerjaan yang sangat baik di bidang-bidang tersebut dakam hidup saya.

Beberapa bulan yang lalu, salah seorang teman saya mengajak saya untuk menggantikan posisi seorang pemaiin yang terluka dalam tim bola basketnya yang berusia “Di Atas Empat Puluh”. Secara antusias saya setuju untk bermain satu kali seminggu. Itu sudah bertahun-tahun sejak saya menyentuh bola basket, tetapi seberapa keras sih bola itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun