Mohon tunggu...
maghfiroh azizah
maghfiroh azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Guru di Sekolah Swasta Lamongan

Salam Kenal, Saya aziza si paling berkutik. Si Paling gemar berbicara dan disini adalah tempat yang tepat bago saya berbicara dan berdiskusi. selamat menikmati..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hambatan Belajar dan Solusinya

25 Maret 2018   10:24 Diperbarui: 25 Maret 2018   11:01 3557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar menurut Gagne dalam buku The Condition Of Learning (1977) yaitu apabila terjadi suatu situasi stimulus bersama -- sama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. Dalam proses belajar pun akan ada banyak hal yang menjadi tantangan sekaligus pantangan. Berbagai penyesuaian diri dan juga toleransi antara pikiran dan emosi diri akan beradu. Agar tercapainya suatu tujuan belajar maka seharusnya kita memperhatikan faktor yang berpengaruh terhadap proses belajar.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi proses belajar peserta didik. Baik yang akan mendorong motivasi belajarnya ataupun justru menghambatnya. Dalam buku Psikologi karangan Abdul Rahman Shaleh dikatan bahwa terdapat dua faktor yang memepengaruhi belajar, yaitu :

1. Faktor dalam individiual, faktorini adalah faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan latihan, motivasi dan faktor pribadi.

2. Faktor luar individual atau faktor sosial. Faktor ini meliputi keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat pebelajaran, lingkungan, dan kesematan yang tersedia dan motivasi sosial.

Dari dua faktor tersebut mayoritas penghambat proses belajar adalah berasal dari luar individual. Lebih mengerucut lagi berasal dari faktor keluarga. Ketika dalam suatu keluarga terdapat suatu konflik kemudian hal tesebut terlihat oleh peserta didik, maka menurut psilogi hal tesebut akan memepengaruhi mentalnya yang akan berpengaruh pada motivasi belajarnya.

Setiap permasalah dari keluarga akan berpengaruh padda saat di sekolah. Kemudian hal tersebut akan di tangani oleh guru BK. Setiap guru BK memang seharusnya dan selayaknya memperhatikan perkembangan peserta didik secara menyeluruh. Sehingga ketika setiap ada permasalahan dapat ditagani secara cepat dan peserta didik dapat belajar dengan baik dan dapat menyerap kembali pembelajaran yang diberikan guru.

Dalam konseling, terdapat dua teknik yang harus diperhatikan saat guru BK menghadapi peserta didik yang sedang menghadapi masalah. Karena ketika menghadapi seorang peserta didik yang bermasalah tidak seharusnya penanganannya menjadikan beban bagi peserta didik. Sebisa mungkin guru Bk harus bisa menjadi sahabat ataupun keluarga bagi peserta didik. Sehingga peserta didik dapat menyampaikan masalahnya secara menyeluruh dan dapat dicari solusinya.

Teknik yang harus diperhatikan saat menghadapi peserta didik yang bermasalah yaitu :

1. Teknik verbal, teknik ini menggunakan suatu uacapan kalimat. Seperti ketika menanggapi peserta didik yang bercerita tentang permasalahannya di rumah. Misalkan peserta didik bercerita bahwa orang tuanya akan bercerai. Kemudian guru BK membalasnya menggunakan tektik verbal, "dulu pernah ada kejadian seperti itu apa kamu tidak ingin berbicara dulu ke mama mu agar tidak keras kepala".

2. Tektik non verbal, teknik ini menggunakan suatu gerakan atau isyarat tubuh. Misalkan anggukan kepala untuk ungkapan stuju ataupun paham, senyum, tatapan mata untuk menyatakan perhatian, intonasi suara, ekspresi muka, diam, gerakan tangan, gerakan bibir dan jarak tempat duduk.

Kedua teknik tersebut sangat penting dan harus diperhatikan. Karena ketika seorang konselor atau guru BK dapat menguasai peserta didik. Maka penyelesaian masalah tersebut akan dapat ditangani secara efisien. Sehingga peserta didik kembali memiliki motivasi belajar yang tinggi dan proses belajarnya kembali efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun