Sabda Rasulullah:
Sesungguhnya aku Muhammmad saw tidak di utus melaikan untuk menyempurnakan kemulliaan akhlak.
Ketahuilah kamu di dalam manusia terdapat segumpal darah. Apabila baik maka baik lah keseluruhan segala perbuatannya dan apabila buruk maka buruk lah keseluruhannya ketahuilah kamu bahawa ia adalah hati.
Sesungguhnya allah tidak melihat  dari rupa atau paras kamu dan tidak kepada tubuh badaan kamu dan sesungguh nya allah telah melihat kepada hati kamu dan segala amalan kamu yang  berlandaskan keiklasan hati
Seseorang itiu tidak beriman sehinggalah ia mengasihi terhadap saudaranya seperti mana dia kasih terhadap diri nya sendiri (Riwayat bukhari  dan muslim)
Sesungguhnya amalan  yang sangat dicintai oleh allah selepas melakukan ibadat fardhu oleh hambanya ialah menggembirakan hati saudaranya sesama islam (riwayat baihaqi).
Strategi Pendidikan Islam untuk Menanggulangi Dekadensi Moral
Permasalahan dekadensi moral di era globalisasi ini memang menjadi hal yang sulit diatasi, karena banyaknya pengaruh yang menjadi faktor penyebab sebagaimana telah dijelaskan di atas. Ibaratkan penyakit dalam hal ini mencegah adalah lebih baik dari pada mengobati. Begitu juga dengan permasalahan moral, lebih mudah mencegah dari pada memperbaiki moral yang sudah terlanjur rusak atau hancur.
Secara umum dekadensi moral ini tidak hanya terjadi di kalanga orang tua saja akan tetapi marak terjadi di kalangan peserta didik khususnya para pelajar dan mahasiswa yang masih remaja, tentu hal tersebut sangat meresahkan bagi para orang tua, guru, dosen dan para pendidik lainnya. Maka dalam hal ini diperlukan suatu strategi, langkah-langkah dan upayayang harus dilakukan untuk menanggulangi dekadensi moral tersebutsebagaimana akan diuraikan berikut ini:
a. Menguatkan Pendidikan Agama dalam Keluarga
Dalam pandangan Islam setiap manusia mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya dan juga terhadap keluarganya terutama para orang tua terhadap anak-anaknya.