Menyimak adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseftif. Dengan demikian di sini bukan berarti sekedar mendengarkan bunyi-bunyi bahasa melainkan sekaligus memahaminya. Dalam pendapatnya Targian (1991:4) bahwa " menyimak merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpentasi, menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya." Menyimak melibatkan penglihatan, penghayatan ingatan, bahkan situasi yang menyertai bunyi bahasa yang disimak pun harus diperhitungkan dalam menentukan makna nya. Dalam bahasa pertama (bahasa ibu) kita memperoleh keterampilan mendengarkan melalui proses yang tidak kita sadari sehingga kita pun tidak menyadari begitu kompleks nya proses pemeperolehan keterampilan mendengar tersebut. Berikut ini secara singkat disajikan menegenai aspek-aspek yang terkait dalam upaya belajar memahami apa yang kita sajikan dalam bahasa kedua.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Selanjutnya, dipandang dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding), sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word)dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H