Mohon tunggu...
Maghfira Aulia Ramadhanti
Maghfira Aulia Ramadhanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

Seorang INTP yang gemar menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Personal Branding: Strategi Menarik Audiens ala Content Creator

27 September 2024   06:17 Diperbarui: 27 September 2024   06:20 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial telah menjadi hal yang lazim digunakan oleh masyarakat. Pada era digital ini, semua orang telah terbiasa untuk berselancar di dunia maya dan berinteraksi dengan satu sama lain dengan memanfaatkan media sosial. Interaksi yang terjadi pun tak dibatasi oleh ruang dan waktu sehingga jangkauannya pun menjadi lebih luas dan beragam. Orang yang jauh pun terasa lebih dekat dan jarak tak menjadi suatu halangan.

Tak hanya digunakan untuk berkenalan dan bertukar kabar, media sosial juga kerap digunakan oleh para penggunanya untuk mengonsumsi berbagai konten yang telah disajikan. Kini, media sosial sudah seperti jendela dunia. Para pengguna kerap berlalu-lalang dan mencari informasi mengenai berbagai hal. Mulai dari konten di bidang edukasi, hiburan, hingga kecantikan pun tersebar luas di jejaring media sosial. Konten-konten tersebut dibuat oleh orang-orang yang disebut sebagai content creator. Terdapat ribuan atau bahkan jutaan content creator di Indonesia. Setiap content creator memiliki ciri khas mereka masing-masing yang seringkali disebut sebagai personal branding.

Personal branding tersebut menjadi aset berharga bagi para content creator karena hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan. Personal branding adalah hal yang membedakan seorang content creator dengan content creator lainnya. Misalkan saja, banyak sekali content creator yang fokus untuk membuat konten di bidang review produk kecantikan. Namun, tidak berarti bahwa setiap content creator di bidang tersebut sama karena setiap dari mereka memiliki personal branding yang berbeda-beda.

Personal branding dapat diartikan sebagai citra diri yang ditampilkan di ranah publik. Personal branding dapat dibentuk oleh diri sendiri ataupun orang lain. Namun, seringkali personal branding milik para content creator disusun dengan sedemikian rupa oleh diri mereka sendiri. Seseorang dapat membentuk personal branding-nya sendiri dengan menonjolkan aspek tertentu yang ada pada dirinya.

Sebagai seorang content creator, personal branding yang sukses dapat mendatangkan banyak manfaat. Personal branding yang sukses dapat membuka banyak peluang karier, seperti tawaran endorsement ataupun tawaran menjadi narasumber. Namun, membangun personal branding yang sukses tidaklah mudah. Dibutuhkan trial and error dalam menciptakan personal branding yang mampu menarik audiens. Terdapat tantangan-tantangan dalam membangun personal branding yang baik. Tantangan pertama adalah kesulitan dalam menemukan keunikan atau kelebihan diri. Keunikan diri menjadi daya tarik magis yang membedakan seseorang dengan orang lain, akan tetapi perlu waktu bagi seseorang untuk menemukan keunikan dalam dirinya.

Kedua, menjadi konsisten dalam membangun personal branding. Personal branding tak mampu dibuat dalam satu ataupun dua hari, perlu waktu yang lama untuk mampu membangun citra diri yang konsisten sehingga diperlukan komitmen dalam melakukannya. Seperti membangun rumah, kita perlu menyusun strategi personal branding secara perlahan-lahan dan dimulai dari pondasinya.

Ketiga, menjaga reputasi secara online. Seringkali seseorang sudah mampu membangun personal branding yang baik, tetapi runtuh berantakan karena tidak mampu menjaga reputasinya dengan baik.  Maka dari itu, diperlukan etika dalam bermedia sosial agar personal branding yang dibuat mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Saat seorang content creator mampu membangun personal branding-nya dengan baik, kepercayaan dirinya akan meningkat karena banyak orang akan tertarik kepada dirinya. Contoh dari salah satu content creator yang sukses dalam membentuk personal branding adalah Jerhemy Owen atau akrab disapa sebagai Owen. Owen merupakan salah satu content creator di bidang lingkungan. Ia mem-branding dirinya sebagai mahasiswa jurusan teknik lingkungan yang berkuliah di Belanda dan gemar mengadvokasi isu-isu lingkungan. Personal branding yang dibentuk oleh Owen menambah kredibilitasnya sebagai content creator di bidang lingkungan dan berhasil menarik audiens yang tertarik di bidang tersebut.

Oleh karena itu, personal branding merupakan hal yang penting bagi seorang content creator. Dengan personal branding yang baik, seorang content creator dapat menjadi lebih percaya diri dan menarik lebih banyak audiens. Meskipun terdapat berbagai tantangan yang perlu dihadapi dalam membangun personal branding yang baik, seorang content creator harus cermat dalam menganalisa keunikan yang ada pada dirinya dan kerap membuat konten yang mencerminkan personal branding-nya secara konsisten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun