Mohon tunggu...
Maghfira Annur Kamila
Maghfira Annur Kamila Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswi Komunikasi

Muslimah perindu perisai ummat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Slamet Wuryadi, Pengusaha Ternak Puyuh Hasilkan Rp30 Juta per Hari

16 Mei 2019   08:10 Diperbarui: 16 Mei 2019   08:17 1767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun setiap butir telur puyuh hanya memiliki keuntungan Rp100 rupiah, tapi kini  Slamet sudah menghasilkan 300.000 butir telur puyuh per hari  dengan keuntungan Rp100 rupiah,  berarti  dia bisa menghasilkan Rp30 juta /hari. 

Selain itu tidak perlu memerlukan modal yang besar untuk berbisnis di bidang ini dengan nilai investasi sebanyak Rp2.250.000 berupa 750 ekor indukan puyuh, dalam waktu 18 bulan para peternak dapat meraup omzet sekitar Rp22.056.000.

Kebutuhan puyuh dari hari ke hari kian meningkat, berkat batuan bank swasta diamampu melewati krisis keunagan di perusahaanya sehingga kapasitas produksinya pun meningkat pesat.

Tak puas hanya mengembangkan peternakan puyuh,  SQF telah merambah pada produk olahan dengan bahan dasar telur, Daging bahkan tulang burung puyuh. Hasil olahannya sendiri  berupa bakso, abon,   telur asin, ekado, stik tulang puyuh,  sosis dan nugget. Tak kalah kotoran puyuh dimanfaatkan oleh Slamet menjadi pupuk organik.

Hal yang paling menarik dari Slamet Quail Farm adalah bisnis plan yang mereka jalankan tidak hanya berorientasi kepada keuntungan, namun Slamet memiliki pemikiran bahwa bisnisnya harus bermanfaat bagi banyak orang yaitu dengan menyelenggarakan pelatihan berternak puyuh secara gratis bagi para pemula, untuk menunjang hal tersebut telah sediakan pula tempat tinggal dan makan secara gratis. 

Melalui Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Sub 1 Cikembar yang didirikan bersama kawan-kawan peternak puyuh di tahun 2010, Slamet terus menularkan semangat berbisnis burung puyuh ke daerah lainnya. Hingga kini SQF sudah memiliki mitra yang tersebar di 19 kecamatan yang ada di Kota maupun Kabupaten Sukabumi.

Slamet juga melakukan kemitraan dengan para UKM pemula dalam mengolah hasil turunan puyuh, dengan maksud agar bisa memperbaiki perekonomian mereka. Tak hanya itu, Slamet Wuryadi juga membangun sebuah tempat yang bernama  Pondok Wirausaha, sebuah tempat pelatihan ataupun kegiatan lain seperti UMKM yang diperuntukan bagi warga, khususnya ibu-ibu setempat.

Eksistansi Slamet kemudian berubah menjadi penghargaan, selain menjadi Ketua Asosiasi Puyuh Indonesia dia juga dinobatkan sebagai Profesor Puyuh satu-satunya yang ada di Indonesia. 

Penghargaan yang pernah diterima diantaranya sebagai Wirausaha Termuda di Jawa Barat, Pelopor Ketahanan pangan paada tahun 2013, Nastiti Budaya Satwa tahun 2014 hingga Adikarya Pangan Nusantara tahun 2015 dari Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Selain itu Slamet terus berinovasi dalam menjalankan usahanya seperti menemukan talang pakan yang akan memperhemat pakan, sistem air minum yang efektif dan trail yang digantikan oleh adaton. Menariknya selamet juga mampu membuat telur puyuh beromega tinggi yang sudah teruji di lab IPB dan UGM.  

Selain itu dia juga menemukan fakta bahwa telur puyuh memiliki kandungan kolestrol yang rendah sehingga  dirinya  mampu menapik anggapan masyarakat tentang telur puyuh yang memiliki kolestrol tinggi.  Slamet adalah salah satu contoh bahwa usaha dan kerja cerdas adalah jargon yang harus dimiliki pengusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun