Langkah pertama kita harus siapkan lahan atau lokasi yang sesuai .yaitu lahan yang datar
datar agar mudah untuk di garap,Pengolahan awal bisa dilakukan dengan disemprot dengan racun rumput seperti ROUNDUP dan GRAMOXONE 276 SL Herbisida pembasmi rumput 250 ML
kemudian setelah disemprot kita biarkan selama satu minggu sampai rumputnya kering dan siap dibakar, jika masih kurang bersih maka kita akan menggunakan mesin rumput untuk menbersihkannya ,dengan menggunakan alat ini lebih cepat, untuk ketahap penanaman,Penanaman ada dua cara yaitu cara Manual dan Modern,
cara manual masih menggunakan Tugal yang mana akan memelukan biaya yang lumayan banyak dan akan menyita waktu .
Tapi dengan menggunakan alat Modern ini maka akan mempersingkat waktu dan tanaga kita tidak terlalu terkuras, serta lebih praktis dan ekonomis, bibit jagung yang akan ditanam hanya diperlukan 2 orang saja yaitu; 1 orang mendorong alat yang telah diisi bibit jagung, dan yang satunya lagi menutup lubang yang sudah ada jagungnya dengan pupuk kompos atau T A , biar tidak dimakan semut.
Dengan menggunakan alat modern ini untuk 5kg bibit jagung satu hari selesai ditanam, jarak tanam berkisar 75x20 cm sedangkan kedalamam nya sekitar 5cm., Setelah jagung berusia 12 hari  atau dua minggu sudah siap untuk dipupuk pertama,disini kita menggunakan pupuk UREA  setelah jagung berusia 25 hari sudah siap untuk dipupuk kedua, ini kita menggunakan pupuk UREA dan NPK, untuk perawatan tanaman jagung agar terhindar dari hama khusunya Ulat maka dilakukan penyemprotan Insektisida dan bisa dicampur dengan Fungsida untuk kesuburan awal.pada saat jagung mulai memasuki usia panen pada usia 110 hari, ini sudah mulai Nampak putih tepung pada biji jagung dan terletak di tengah-tengah biji jagung.
Pada usia 120 hari tanaman jagung sudah siap dipanen, pada usia ini kadar air pada biji jagung telah berubah menjadi tepung dengan warna putih, panen jagung tidak boleh terlambat yang akan mengakibatkan jagung akn tumbuh atau berkecambah. Setelah selesai panen dan siap di rontok menggunakan alat perontok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!