Malang - Program Studi S1 Manajemen Pendidikan Islam adakan kuliah tamu dengan mengangkat tema "Peran Generasi Milineal Dalam Menyikapi Tren AI (Artificial Intellengence) Pada Sistem Manajemen Pendidikan Islam". Diselenggarakan di Aula Microteaching lantai 2 UIN Malang, kuliah tamu diikuti secara offline dan online pada selasa, 23 Mei 2023.
Kuliah tamu ini menghadirkan Founder dan CEO Alvara Research Center juga sebagai tenaga ahli Menteri Agama RI yaitu Hasanuddin Ali sebagai narasumbernya.
Diawali dengan sambutan dari Ketua Prodi S1 Manajemen Pendidikan Islam yakni Bapak Dr. Nurul Yaqien, S.Pd.I,. M.Pd, beliau menyemangati para mahasiswa agar dapat menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu.Â
Lanjut opening speech disampaikan oleh Dekan FITK yakni Bapak Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd, beliau menyampaikan bahwa adanya AI (Artificial Intellengence) tidak luput dari manajemen, karena di dalamnya terdapat fungsi-fungsi manajemen. "Adanya teknologi pun itu untuk mempercepat pekerjaan," ucapnya. Karena AI pun merupakan bagian dari pesatnya kemajuan teknologi.
Lanjutnya "jadilah orangnya hebat, karena orang hebat itu dilihat dari ucapannya (verbal/tulisan) dan posisi. Maka buatlah ucapan dari hati nurani agar mampu dilihat orang."
Hasanuddin Ali menyampaikan dalam materinya, bahwa AI (Artificial Intellengence) sebagai teknologi yang sedang terkenal dan digandrungi di kalangan generasi z dan milenial, merupakan hasil dari penemuan-penemuan mulai dari industry 1.0 hingga industry 4.0.
"AI sekarang baru sampai tahap bahasa (language), namun perlu kita ketahui bahwa bahasa dapat membuka jalan ke berbagai macam tahap selanjutnya," ungkapnya. Pada industry 4.0 terdapat teknologi pilar antara lain: internet of things (IoT), artificial intellengence (AI), new material, big data, robotics, augmanted reality, cloud computing, additive manufacturing 3D printing, nanotech & biotech, genetic editing, deep learning dan machine learning.
Industry 4.0 dapat dikatakan sebagai waktu pergeseran era informasi, dapat dilihat bahwa dulu masyarakat lebih menyukai interaksi langsung di dunia rill berganti menjadi lebih menyukai berinteraksi via online, dulu lebih menyukai berbelanja ke toko offline sekarang lebih menyukai berbelanja ke toko online, dan masih banyak lainnya.
Akhir pemaparan, "kita tidak bisa menghindari berbagai produk teknologi AI salah satunya seperti chat GPT, namun kita perlu memamhami cara kerjanya dan menyadari resiko serta memahami cara penanggulangannya," tutur Hasanuddin Ali.