Mohon tunggu...
Maftuhah As Sa'diyah
Maftuhah As Sa'diyah Mohon Tunggu... -

Belajar menulis.\r\n\r\n\r\nBuku solo yang sudah terbit:\r\n"El Maffa; Kutitipkan Makna di Rinai AKsara" (Pustaka Jingga, 2013)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pelangi Itu Pasti Datang

14 Maret 2015   21:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:39 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***Semoga kau tak keberatan dengan ‘Note’ ini. Aku hanya ingin kau kembali ‘tersenyum’.

Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu. Apa yang membuatmu jadi seperti ini. Tapi aku merasakannya. Pesanmu yang tak tersurat tapi tersirat memberitahuku. Tentang itu, ada kemiripan seperti yang pernah kualami, meski tak sebesar yang kau alami saat ini. Mungkin.

Kegagalan boleh membuat kita sedih, tapi tidak boleh lama. Sebab masih ada banyak hal yang harus kita lakukan. Bangkit. Semakin sering gagal, semakin dekat dengan titik kesuksesan. Jadi, jangan biarkan kesedihan itu larut dan menggoyahkan langkahmu.

Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. (At-Taubah: 40)

Aku yakin, Allah sangat menyayangimu. Oleh karena itu Dia memberi ujian seberat ini. Dia ingin kau lebih dekat dengan-Nya. Dia mencintaimu.

Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Al-Baqarah: 286)

Yakinlah, bahwa Allah sudah menyiapkan hal besar untukmu (di balik tirai kegagalan). “Habis Gelap Terbitlah Terang” seperti buku karya ibunda kita, R.A Kartini.

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. (Al-Insyiroh: 6)

Suatu hari kerja keras yang sudah kau lakukan akan dibayar oleh Allah dengan sesuatu yang lain yang luar biasa. Kita tinggal tunggu tanggal mainnya. Pasti.

“Karena sesungguhnya janji Allah itu benar” (Al-Mu’min: 55)

Percayalah, doaku selalu ada untukmu. Jangan pesimis. Sebab kamu yang kukenal adalah orang yang selalu optimis dan tak pernah menyerah. Aku banyak belajar ‘semangat’ darimu. Jadi kau harus lahirkan kembali ‘semangat’ itu. Supaya aku bisa belajar lagi darimu.

usai pekatnya mendung dan rinai
akan ada warna yang pelangi
meski langit mata yang belum kering
mentari pun ikut berandil: binar hangatnya menyelimuti
doa-doa akan kukirim lewat tengadah tangan
yang amat berharap pada-Nya semata
Dia, Allah yang romantis
selalu memberikan kejutan buat hamba-Nya
Dia, Allah yang paling pengertian
memberikan yang terbaik di antara yang baik
maka, kembalikanlah senyum yang sempat redup
bangkitkan bara yang sempat surut
karena aku merindunya: merindumu yang dulu
selalu ceria, tak pernah patah arang

Dan, pelangi itu akan datang untuk orang sepertimu, sahabat…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun