Ibaratnya pena yang digoreskan Todung di atas surat pengunduran dirinya sebagai Ketua JC belum lagi kering dan PSSI pun belum merespons surat tersebut, Joko Driyono sudah “bernyanyi” dengan merdu. Dia begitu girang atas permohonan mundurnya Todung Mulya Lubis, sang Ketua JC PSSI. Kegembiraan Joko ini tak bisa disembunyikannya. Dia malah langsung memberi pernyataan bahwa setelah Todung meninggalkan JC, posisi Ketua akan jatuh ke tangan kelompok KPSI.
“Deputi chairman (Wakil Ketua, Jamal Aziz –red) bisa menjalankan peran Todung,” kata Joko berseri-seri.
Kwak kakakakakakakakakakakakk...Weleh weleh weleehhhh, Jamal Aziz jadi ketua JC?
Boleh-boleh saja Joko dan kelompok KPSI ngarep. Tapi tentu saja PSSI tidak akan memberikan jabatan itu ke tangan kelompok KPSI. Seandainya Todung resmi disetujui melepaskan jabatan itu, PSSI pasti akan mencari figur lain yang tak kalah integritasnya. Pernyataan Joko ini memperlihatkan sifat buruknya tersingkap dengan sendirinya. Inilah cermin hati. Joko tak berpikir panjang soal keanggotaan JC ini. Dia anggap ini satu keuntungan buat kelompoknya. Ini kesempatan untuk mencaploknya. Joko lupa bahwa MoU sudah jelas menyebutkan hitam di atas putih bahwa Ketua JC adalah haknya PSSI sedangkan dari KPSI slotnya paling banter Wakil Ketua. Itu tidak bisa diganggu gugat.
Jika ketua harus diganti, ya PSSI akan mencari gantinya. Setelah ketemu orangnya, PSSI akan melapoprkan ke Task Force AFC tanpa perlu persetujuan KPSI. Itulah yang akan terjadi sepeninggal Todung dari aktifitasnya di JC. Malahan ada kabar JC akan dilikuidasi dan diganti dengan Komite Rekonsiliasi. Kalau kabar teranyar ini benar, kelompok pemberontak tak bisa ngeyel lagi, sebab komposisi dari Komite tersebut: 5 PSSI 4 wakil ISL-KPSI dengan ketua tetap dipegang oleh unsur PSSI. Jadi, jangan dulu girang Jok.
Lantas apakah tanpa Todung PSSI akan kesulitan menghadapi mereka? Tidak! Semuanya akan berjalan sebagaimana biasanya. Soal sulit ya memang sulit, selagi para pemberontak masih berkesempatan bermain-main di PSSI. Tetapi, sikap KPSI yang selalu membuat persoalan itu tak akan selamanya diberikan ruang. Sikap mempersulit yang selalu dijalankan kelompok KPSI ini akan mencapai batas akhir pada suatu hari nanti dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama lagi.
Ingat, meski Todung melepaskan jabatan sebagai Ketua JC, beliau masih ada di PSSI. Jabatan di PSSI tak ditinggalkannya: Ketua Komite Etik.
Ini justru akan lebih kuat bagi PSSI. Tenaga Todung masih utuh di PSSI, sementara PSSI akan mencari kandidat baru untuk posisi Ketua JC. Kalau Bang Buyung (Adnan Buyung Nasution)berkenan, mungkin PSSI akan meminta beliau menjeweri anggotaJC dari KPSI yang kerjanya main-main!
Apalagi, pelepasan jabatan beliau semata-mata akan bertempur di ranah lain. Dikabarkan Todung akan menjadi lawan tangguh kelompok Bakrie dalam urusan hukum. Mudah-mudahan kejahatan bisa ditemukan dan diungkap di sana.
Pendeknya, kemunduran Todung adalah satu strategi. Dan kehancuran kelompok KPSI sudah semakin dekat. Apalagi, kebohongan-kebohongan mereka akan terus terkuak dan membuat “pendukung” klub akan segera mengutuk mereka.***
ARTIKEL RAPAT JC:http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/10/22/deadlock-nya-rapat-jc-siapa-rugi/
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/10/22/rapat-harmonisasi-jc-yang-tak-mau-harmonis/497601/
Artikel Menarik Lainhttp://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/10/25/timnas-the-real-garuda-mati-sebelum-bisa-terbang/
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/10/23/sudahkah-timnas-trg-didaftarkan-ke-piala-aff/
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/10/20/persib-gasak-persibangga-timnas-u-23-tumbang/497144/
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/10/20/penasaran-dengan-persibangga-umuh-minta-rematch/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H