Timnas U-19: Kepedean Sjafri yang Memabukkan
Kiprah timnas U-19 di Asia baru akan teruji besok ketika mulai bersentuhan dengan para pemain lain di kawasan ini. Meski belum pernah menjajal dan merasakan kerasnya persaingan di level Asia, pelatih timnas, Indra Sjafri tak gentar dengan nama besar tim-tim lain. Bahkan Indra begitu pede akan kemampuan anak asuhnya. Bisa dipahami sikap Sjafri ini karena mereka telah menahbiskan diri sebagai juara di tingkat ASEAN (AFF).
Bahkan usai menjuarai Piala AFF, Sjafri sudah menyejajarkan diri dengan tim elit dunia. Komentar paling hebohnya ketika dia mengatakanbahwa timnas Jepang saja merasa terkencing-kencing saat mendengar nama Garuda Jaya. Kesan jumawanya ini tak banyak digugat masyarakat, karena setelah itu tim ini memang selalu menang dan menang dalam setiap laganya.
He he he…sayang lawan-lawannya bukan Jepang yang sudah ketakutan saat baru mendengar nama Garuda Jaya tadi. Lawan-lawan mereka adalah klub-klub yang ada di Nusantara. Orang-orang terus dimabukkan dengan kemenangan dan kehebatan semu.
Gak tahu Sjafri sudah menyejajarkan diri dengan tim elite dunia tapinya kok menikmati pertandingan-pertandingan kecil seperti melawan tim-tim kampong di Nusantara. Saat bertanding di Brunei mereka benar-benar keok. Tapi, orang-orang masih terus percaya kalau tim ini sudah hebat. Bahkan ketika uji coba terakhir di Spanyol yang tak pernah menag pun masih belum menyadarkan orang-orang terutama Indra Sjafri.
Kini Evan Dimas sudah berada di Myanmar. Belum apa-apa gegap gempita menyambut tim ini bak pahlawan. Kata Sjafri, mereka sudah siap berperang seratus persen.
Wow, lihat Uzbekistan yang tampil low profile. Begitu pula dengan Australia dan Uni Emirat Arab. Mereka rendah hati. Tetapi dibalik kerendahan hati mereka tersimpan sebuah kekuatan yang sangat dahsyat.
Beda dengan kemampuan anak-anak Indra Sjafri yang rasanya sudah sangat kita kenal yang sepertinya tak akan memberi kejutan selain kekalahan lanjutan sebagaimana tren mereka belakangan ini. Ah, warning itu sudah nyata diperlihatkan, namun Indra seolah masih merasa hebat. Di atas langit masih ada langit.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H