Ada sedikit distorsi dari pernyataan Ketua Tim Ad Hoc PSSI Agum Gumelar yang menyatakan pembekuan PSSI akan segera dicabut. Apalagi sempat tersiar kabar kalau Presiden perintahkan Menpora untuk mencabut pembekuan PSSI dalam waktu 2 x 24 jam.
Semua itu berawal dari mulut seorang Agum Gumelar yang berkoar-koar kepada media yang menanyainya, bahkan sampai ke meja tempat para executif FIFA tengah mengadakan rapat di Zurich, Swiss.
Lantas yang benar bagaimana? Yang benar adalah Presiden memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga untuk mengkaji rencana pencabutan pembekuan tersebut, dan hasil kajian akan diserahkan kepada Presiden dalam satu-dua hari setelah pertemuan. Dari sana Presiden baru akan mengambil keputusan.
Pelurusan kabar yang benar dan bukan berita yang mengalami distorsi yang membuat masyarakat heboh mengenai akan segera dicabutnya pembekuan PSSI tersebut disampaikan oleh Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit.
"Presiden Joko Widodo perintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk melakukan pengkajian pencabutan pembekuan PSSI. Hal ini disampaikan Presiden dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menpora Imam Nahrawi, serta Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar di Istana Merdeka, Rabu sore, 24 Februari 2016," tulis Sukardi dalam pernyataan resminya yang dikirimkan ke berbagai media malam tadi.
Pernyataan Sukardi diamini oleh juru bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto. "Janganlah memelintir hasil pertemuan dengan Presiden,” Gatot mengingatkan kepada orang yang tidak pandai menjaga mulutnya. Berarti mulut Pak Agum dong.
“Kami masih mengkaji 7 opsi dan akan menyampaikannya kepada Presiden. Semuanya bersyarat dan bertahap. Kami harap semua bersabar. Reformasi sepakbola ini memerlukan kesabaran agar berhasil," ujarnya.
Gatot menegaskan bahwa muara dari semua reformasi ini adalah good governance dan prestasi internasional. "Bapak Presiden sudah menekankan bahwa prestasi menjadi bagian yang tak terpisahkan," pungkas Gatot.
Jadi, besok, Kajian dari Kemenpora akan disampaikan kepada Bapak Presiden. Baru setelah itu Presiden bisa mengambil kebijakan terbaik. Kelihatannya butuh waktu satu atau bahkan beberapa hari sebelum mengambil keputusan.
Dari opsi-opsi yang disodorkan oleh Kemenpora, semuanya bersyarat. Salah satunya KLB PSSI. Orang boleh tidak suka. Tetapi pemerintah sudah berani mengintervensi PSSI dengan alasan yang kuat. Saat pemerintah masuk ke PSSI, semuanya serba darurat. Anda tidak bisa berpikir seolah-olah kondisi PSSI dalam situasi normal. Pemerintah sepenuhnya bertanggung jawab.
Soal KLB PSSI, hari ini klub-klub tengah membahasnya di Ciamis. Pak Umuh, Manajer Persib ada di sana bersama 50-an klub se Indonesia. Mari kita tunggu.***