Kalau kemarin Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Mochamad Iriawan masih menawarkan untuk laga Persib-Persija bisa dilaksanakan di tempat “netral” di Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan (Baca linknya sini) , hari ini pihak keamanan malah melarang laga tersebut. Ada apa?
Ada 4 poin mengapa laga big match ISL tersebut dilarang. Pertama, soal masih adanya dendam kedua kubu supporter. Kedua, hasil kajian dan analisis pertandingan yang menghadirkan Persija di Bandung saat melawan PBR menghasilkan keributan dan perusakan mobil yang menyebabkan empat orang terluka.
"Poin ketiga terkait dengan wisata di wilayah Bandung. Pertandingan Persib lawan Persija rencana dilaksanakan bertepatan weekend. Tentu bisa menggangu pariwisata. Kenapa? Karena Bandung ini tujuan wisata yang pengunjungnya didominasi dari Jakarta menggunakan kendaraan plat B. Kami tidak mau warga Jakarta pakai kendaraan plat B yang tidak tahu apa-apa menjadi sasaran 'kemarahan' oknum bobotoh," tutur Martin seperti dikutip dari sportdetik.com (20/2).
Poin keempat, setiap pertandingan Persib vs Persija menyisakan beberapa persoalan tambahan seperti adanya koban meninggal dunia, luka ringan, luka berat, dan kerugian materil.
He he he. "Jadi empat alasan berdasarkan analisa dan kajian kami itu, membuat kami tidak rekomendasikan izin pertandingan Persib melawan Persija digelar di wilayah hukum Polda Jabar. Kami ingin Jabar, khususnya Bandung, tetap kondusif," kata Martin.
Nah, lo. Kemarin Kapolda masih menyarankan Persib-Persija bisa digelar di Kuningan. Sekaranag?
Tapi, masuk akal tuh polisi melarang sepak bola yang masih merugikan masyarakat. Itulah sepak bola yang dikelola para mafia.
Oya, tempo hari bukannya para supporter kedua tim sudah didamaikan Pak Menteri Roy Suryo. Wow, jadi, apa yang dikatakan Roy itu gak dianggep para bobotoh dan the jakmania dong. Roy Roy, kemana tuh orang.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H