Mohon tunggu...
Mafruhin
Mafruhin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pengikut dan Pengagum Gus Dur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

La Nyalla Pecat Indra Sjafri, Sebuah Keniscayaan

13 Oktober 2014   19:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:12 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK



Kegagalan Sjafri membawa Indonesia melaju ke babak selanjutnya di Piala Asia yang tengah berlangusng kontan membuat Ketua BTN meradang. Meski Indonesia masih menyisakan satu laga sebelum mengemasi kopernya untuk pulang tampaknya sudah tercium bakal dipecatnya pelatih timnas U-19 Indra Sjafri oleh bos BTN La Nyalla.

La Nyalla pernah berkata kontrak sebagai pelatih U-19 yang berdurasi dari Oktober 2013 hingga Oktober 2015 tersebut tidak mutlak alias memiliki persyaratan khusus. Yakni, wajib hukumnya bagi Indra Sjafri untuk membawa Timnas U-19 lolos ke Piala Dunia U-20. Lha, sekarang Sjafri telah gagal total. Jadi, apa yang terpikir dalam benak La Nyalla?

La Nyalla yang terkesan sebagai orang yang cepat naik darah alias suka sadis, plus otoriter pastinya lebih suka memecat pelatih yang dianggap gagal membawa namanya.

Sjafri sendiri, menurut saya sebaiknya langsung mengundurkan diri sebelum La Nyalla memecatnya. Lupakan laga melawan UEA dan pikirkan masa depannya. Dia lebih tepat mundur sebelum dipecat bos PSSI yang kedudukannya juga sudah berada di ujung tanduk. Lagian mengaku kalah itu lebih terhormat ketimbang dicari-cari kelemahannya oleh orang lain.

Jika Sjafri segera mengajukan diri mundur dari timnas, prospek masa depannya masih cukup cerah sebagai pelatih. Bandingkan dengan La Nyalla yang riwayatnya akan segera tamat seiring dengan berakhirnya masa jabatannya sebagai bos PSSI yang berakhir tahun depan. La Nyalla bakal dicatat sebagai politikus karbitan yang gagal dalam sepak bola.

Sebaliknya Indra bisa memulai lagi melatih dari bawah dan tak tergoda sanjungan.

Oya, sepak bola akan kembali panas di akhir tahun ini. PSSI akan gagal mecapai target. La Nyalla menjadi orang gagal dan melakukan segala cara. Sementara masyarakat akan kembali menyuarakan revolusi di PSSI.

Sepertinya untuk merevolusi PSSI peluangnya lebih bagus di saat pemerintahan Jokowi.***

Artikel seru lainnya:  Ternyata Australia Menganggap Remeh Evan Dimas cs

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun