Kekalahan skuad timnas U-19 secara beruntun dalam turnamen Hassanal Bolkiah Throphy (HBT) 2014 di Bandar Seri Begawan semakin menunjukkan bahwa kemampuan mereka di tingkat regional semakin tidak kompetitif.
Keadaan ini semakin membuat Indonesia terpuruk di dasar klasemen turnamen yang menjadi pemanasan bagi skuad Garuda yang akan menjalani Kejuaraan Piala Asia U-19 tanggal 9—23 Oktober mendatang. Seperti menjadi momen awal yang baik bagi kehancuran tim yang digadang-gadang untuk melegitimasi kepengurusan La Nyalla seandainya tim ini menjuarai Piala Asia. Faktanya di turnamen kecil saja mereka berada di dasar klasemen.
Inilah awal kehancuran pengurus yang arogan dan menghalalkan segala cara saat merebut kekuasaan. Perilaku mereka yang akan menghancurkan mereka sendiri. Di akhir tahun ini banyak kejuaraan yang bakal diikuti timnas, mulai dari timnas U-19 di Piala Asia, U-23 di Asian Games dan Piala AFF.Kesemuanya itu akan menghancurkan kepengurusan PSSI di bawah La Nyalla.
Tim U-19 yang selama ini dibangga-banggakan dan diperas oleh La Nyalla, kali ini terlihat tak bisa berbuat apa-apa saat turun di turnamen kecil. Mereka telah sukses menahan musuh bebuyutan Harimau Muda Himalaya dengan skor 0-0. Namun dipermalukan tim Brunei darussalam dengan kedudukan 1-3, dan kali ini digilas tim Vietnam dengan angka yang juga sama dengan yang diperoleh Brunei 1-3.
Hasil ini telah mengusir tim besutan Indra Sjafri untuk tidak lagi bersaing dalam babak semi final. Meski masih menyisakan dua kali pertandingan, Evan Dimas dkk sudah tidak bisa meraih kedudukan dua besar dalam kalsemen fase grup.
Hanya tangan hampa saja yang harus mereka bawa pulang dan membuat La Nyalla pusing tujuh keliling.
Anda boleh berharap tim ini masih bisa berbicara di turnamen Piala Asia nanti, tetapi Mattalitti sudah merasa tak mampu membuat tim ini bersaing di kancah itu karena diawali dengan penarikan diri dari Piala COTIF. Itulah perasaan awal yang menjadi nyata di piala Hassanal Bolkiah.
Begitulah sepak bola kita. Di tengah semakin majunya sepak bola di kawasan ini, timnas U-19 menunjukkan tren penurunan kemampuan. Qualitas mereka sudah berada di ujung penurunan. Berarti saat di Piala Asia nanti mereka bakal menjadi bulan-bulanan tim lawan yang semakin menaik kualitasnya. Sedangkan masa emas tim ini sudah lewat. Puncak prestasi mereka telah mencapai titik klimaks dan kini tinggal menuai sisa-sisa kejayaan saja.
Bukan apa-apa, ini hanya cara Tuhan untuk menurunkan pengurus buruk PSSI saja.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H